[caption id="attachment_75440" align="alignnone" width="650"]
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri (kiri) dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmono (kanan) mendatangani subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk pelayanan kereta api kelas ekonomi untuk Tahun 2019, Senin (31/12) sore di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. (Yusman)[/caption]
JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyerahkan subsidi Public Service Obligation (PSO) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp2,4 triliun untuk tahun 2019, mengalami kenaikan 4,5 persen dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp2,3 triliun.KA Sibinuang rute Pariaman - Padang, adalah salah satu dari 25 kereta api jarak dekat yang mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp640 miliar tahun 2019. Catatan Singgalang, sebelumnya yang mendapat subsidi adalah KA Lembah Anai rute Lubuk Alung - Kayu Tanam sebesar Rp11,4 miliar.
"Di samping mengalami kenaikan, peruntukkan dana PSO Tahun 2019 juga mengalami perubahan. Pada Tahun 2018 masih ada delapan kereta ekonomi jarak jauh yang mendapatkan PSO, tetapi pada 2019 hanya ada tiga kereta ekonomi jarak jauh yang memperoleh PSO yaitu KA Kahuripan, KA Bengawan, dan KA Sritanjung. Sementara 5 KA lainnya dialihkan menjadi KA Ekonomi non PSO. Dan untuk KA Perkotaan terdapat penambahan 2 KA yang beralih dari KA perintis menjadi KA yang mendapatkan subsidi PSO yakni KA Siliwangi dan KA Jenggala," beber Zulfikri, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan kepada Singgalang, Senin (31/12) sore di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. (yusman) Editor : Eriandi, S.Sos
