PADANG – Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumbar, Asnawi Bahar menilai diskon tarif listrik 30 persen bagi industri yang beroperasi pukul 23.00-08.00 WIB, tidak berdampak signifikan sebab industri di Sumbar mayoritas berskala rumah tangga.
“Karena 98 persen industri di sini hanya berskala rumah tangga yang jam operasionalnya siang hari. Jadi, otomatis manfaatnya tidak banyak,” katanya, Padang, Senin (12/10).
Selain itu, menurutnya, dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Sumbar juga tidak menggambarkan adanya target untuk menjadi daerah industri skala besar.
Saat ini, industri yang dapat dikatakan berskala besar di daerah ini hanya Semen Padang dan pengolah pakan di Padang Industrial Park (PIP).
Ia menjelaskan, dampak paling luas dari kebijakan tersebut dapat dirasakan di beberapa wilayah yang terdapat kegiatan industri skala besar seperti daerah di Pulau Jawa.
Kendati demikian, kebijakan diskon tarif yang diberikan PLN itu pastinya memberikan dampak positif secara luas terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan adanya diskon tarif, dipastikan biaya produksi yang selama ini cukup tinggi dirasakan pelaku usaha, kini menjadi lebih murah.
“Tentu hal ini berdampak pada daya beli masyarakat. Sebab, selama ini penopang pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi, utamanya konsumsi rumah tangga,” jelasnya.
PLN memberikan diskon tarif bagi industri skala menengah dan besar di atas 200 kilovolt ampere (KVA) yang menambah pemakaian listrik mulai pukul 23.00-08.00 WIB.(*/aci)
sumber:antara
