BUKITINGGI – Kaburnya lima tahunan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Biaro, Agam dipastikan ada kelalaian dari petugasnya. Untuk itu semua petugas yang bertanggungjawab di Lapas segera dicopot.
“Ini sudah pasti ada kelalain, ini sedang kita evaluasi, setelah kita kumpulkan bukti, mereka akan mendapatkan sanksi kepegawaian, kita akan mutasi dan rotasi,” sebut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkum dan HAM) Sumbar Anssaruddin, Minggu (3/1).
Dia juga akan melakukan evaluasi di seluruh Lapas dan rumah tahanan yang ada di Sumbar terkait dengan seringnya tahanan kabur. Evaluasi ini nantinya bisa saja berdampak kepada mutasi pegawai Lapas dan Rutan yang ada di Sumbar.
Menurutnya, tidak tepat petugas menjadikan kelebihan kapasitas sebagai alasan. Untuk itu, Kanwil Kemenkum dan HAM akan menyelidikan terkait penerapan standar operasional prosedur (SOP) di Lapas.
“Kalau kita menyalahkan Lapas over capacity itu hampir seluruh Lapas di Indonesia mengalaminya. Saya rasa ini manajemennya yang salah. Jadi, harus dibenahi,” ungkapnya.
“Ini bukan kasus pertama kaburnya tahanan bahkan ini sudah beberapa kali. Dua kali dalam setahun bisa lah, masa tiga kali dalam sebulan, ini sudah tidak wajar. Ini tentu ada yang salah di dalamnya kenapa bisa begitu. Ini yang nantinya akan kita evaluasi,” terangnya.(yose)
