
BUKITTINGGI – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Biaro Marten yang baru dua pekan dilantik berkomitmen untuk menekan angka peredaran narkoba di dalam lapas.
“Salah satu tantangan terberat kita masih maraknya peredaran dan pengendalian narkoba dari dalam Lapas. karena itu menjadi atensi kita sebagai kalapas Baru di Lapas Klas II A Bukittinggi ini,” ujarnya, Rabu (26/9).
Ia mengakui jumlah penghuni lapas yang sudah over kapasitas juga menjadi permasalahan di Lapas tersebut. “Saat ini penghuni Lapas 487 orang terdiri dari 434 napi dan 53 tahanan. Sedangkan kapasitas Lapas sendiri adalah 242 orang, hampir 40 persennya merupakan narapidana yang tersandung kasus narkoba,” lanjutnya.
Meskipun demikian narkoba itu merupakan musuh utama, karena itu apapun caranya harus dihentikan. Untuk itu di Lapas Bukittinggi sudah mulai menerapkan pemeriksaan ketat setiap barang yang masuk. Baik itu melalui perantara kunjungan keluarga, maupun titipan melalui oknum sipir.
Untuk menekan peredaram narkoba di Lapas tersebut pihaknya juga siap bekerjasama dengan jajaran kepolisian dan BNN untuk menangkap otak pelaku peredaran narkoba jika dilakoni oleh narapidana maupun petugas Lapas sendiri.
“Jika memang ada informasi sumber barang haram itu dikendalikan oleh salah satu napi, akan kami tindak. Kepada para napi sudah ditekankan untuk tidak melindungi siapapun yang terlibat. Satu orang berbuat, harus satu orang itu yang memikul,” tutur Marten didampinggi Kasi Pembinaan Nova Herman.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia telah melakukan razia di dalam lapas dua kali seminggu untuk mencari barang yang tidak diperbolehkan di dalam lapas seperti ponsel, senjata tajam dan narkoba. (gindo)