
PADANG – Semen Padang sejauh ini masih jadi pilihan kontraktor. Jaminan mutu menjadi pertimbangan utama.
Di Tanah Datar, proyek-proyek pemerintah dan bangunan milik masyarakat selalu menggunakan semen produksi perusahaan negara kebanggaan urang awak itu.
“Kualitas baik. Kami memilih Semen Padang karena mudah didapat, mutunya yang bagus dan harga terjangkau. Apalagi bila dikaitkan dengan proyek-proyek pemerintah, Semen Padang tidak jadi masalah karena sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujar Ketua Badan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Konstruksi Seluruh Indonesia (BPC Gapensi) Kabupaten Tanah Datar, Harmen, menjawab Singgalang , Selasa (30/1) di Batusangkar.
Dikatakan, beberapa tahun silam pernah ada kompetitor Semen Padang yang masuk ke Tanah Datar, namun tidak bertahan lama, lantaran masyarakat masih cenderung memilih Semen Padang. Bagi warga kita, tegasnya, semen itu adalah Semen Padang. Mereka nyaris mengabaikan merek-merek lain yang masuk pasaran.
Harmen menyebut, untuk semen hijau dan merah karungan yang beredar di pasar, nampaknya Semen Padang harus menyempurnakan kemasannya agar dapat tahan lama dan tidak cepat membeku ketika disimpan dalam jangka waktu lama.
“Soal harga tidak ada masalah. Itu fluktuatif saja, tergantung pada permintaan pasar, tapi soal kemasan, nampaknya perlu disempurnakan agar tidak cepat membeku dan bisa tahan lama di gudang. Semen merek lain yang pernah masuk Batusangkar di situ keunggulannya,” tegasnya.
Ketua Gapensi yang beranggotakan 125 unit usaha konstruksi itu mengatakan, beberapa waktu lalu memang ada anggotanya yang mengeluhkan, yakni mutu semen curah atau coran yang kadang bagus, tetapi pada waktu-waktu tertentu justru menurun. Dia menyarankan, pengawasan terhadap pendisribusian semen curah atau coran itu dapat ditingkatkan, sehingga mutunya tetap terjamin.
Hal yang sama juga terjadi di Sijunjung. Rata-rata pemborong memakai Semen Padang dalam mengerjakan proyek. Baik itu pembangunan jalan dan jembatan, mau pun irigasi, dam, gedung dan perkantoran.
Meski ada distributor menawarkan semen yang harganya lebih murah dari Semen Padang, namun pemborong tidak membelinya. Pemborong tetap memakai Semen Padang dalam setiap mengerjakan proyek, karena suplay Semen Padang mencukupi sesuai kebutuhan.
“Artinya, berapa dibutuhkan dan kapan diperlukan, Semen Padang bisa didapatkan, sehingga pengerjaan proyek berjalan lancar, dengan kata lain tidak terkendala karena tidak adanya semen,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung, Budi Syafarman menjawab Singgalang .