SIMPANG AMPEK - Diduga akibat badai dan angin kencang, kapal bagan nelayan Sasak, KM Gasan 16, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Pasaman Barat tenggelam di tengah laut, Selasa (28/1) sekitar pukul 22.00 WIB.Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu. Sebanyak 18 kru kapal dinyatakan selamat, kendati dua orang di antaranya baru dapat ditemukan Rabu (29/1) sekitar 09.00 WIB.
Koordinator Basarnas Pos Pasaman, Zulfahmi membenarkan kejadian itu. Saat ini, para korban sudah dalam kondisi pulih dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing."Kejadian diperkirakan sejauh 28 mil dari bibir pantai. Semua nakhoda dan kapten kapal selamat. Tidak ada korban jiwa," katanya.
Disampaikan, kronologis kejadian kapal dihantam badai dan angin kencang saat melaut. Kondisi cuaca hujan badai dan angin kencang. Hal itu berawal saat kapal KM Gasan 16 pergi melaut, tiba-tiba hari hujan dan badai disertai angin kencang.Kemudian, awak kapal berupaya menghidupkan pompa air yang ada di kapal. Namun, pompa air kapal tidak bisa berjalan, sehingga kapal tersebut dipenuhi air laut, lalu tenggelam.
Seketika awak kapal yang berjumlah 18 orang berupaya menyelamatkan diri mereka masing-masing. Namun, tidak berapa lama mereka diselamatkan oleh kapal nelayan yakni KM Waspada."Mereka diselamatkan oleh kapal nelayan yang tidak jauh dari lokasi tenggelam, 16 awak kapal tersebut langsung dibawa ke darat," sebutnya.Sedangkan dua orang awak kapal lagi, tidak ditemukan, yakni bernama Jalani (50) dan Sial alias Jablai (45). Keduanya baru berhasil selamat dan ditemukan Rabu (29/1). Kedua awak kapal ini diselamatkan kapal nelayan lainnya yakni KM Idola 08 tidak jauh dari lokasi kejadian.Di sisi lain, mendengar kabar musibah itu, Bupati Pasaman Barat, Yulianto langsung meninjau para korban di Sasak, Rabu pagi. Bupati mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini. Bupati juga besyukur, tidak ada korbam jiwa pada peristiwa tersebut. (Dika)
Editor : Eriandi, S.Sos
