SAWAHLUNTO - Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto minta tunjangan penambahan penghasilan (TPP) dibayarkan penuh. Tuntutan disampaikan karyawan RSUD kepada Walikota Sawahlunto, Jumat (7/2).Karyawan yang sekitar Pukul 17.00 WIB, sebagian besar menunggu di areal parkir Kantor Balaikota Sawahlunto, menunggu hasil keberatan disampaikan perwakilan mereka yang menemui Walikota Deri Asta. Diantara yang menemui walikota Direktur RSUD Adrianof.
Karyawan RSUD itu menghadap walikota karena adanya pengurangan TPP di 2020 yang akan diterima menjadi 80 persen. Sekitar Pukul 18.30 WIB, pertemuan pihak karyawan RSUD usai."Kita sudah menghadap ke pak wali dan tim TAPD, keputusan diambil sudah sesuai dengan regulasi dan dengan pertimbangan," ujar Direktur RSUD Sawahlunto, Adrianof. kepada wartawan.
Dikatakannya, Sekretaris Daerah Pemko Sawahlunto selaku Ketua Tim TAPD akan menjelaskan pada karyawan RSUD awal pekan depan dan TPP di 2020 belum dibayarkan.Sementara itu Sekdako Sawahlunto Rovanly Abdams mengemukakan, pembahasan tentang perubahan TPP sudah dilakukan beberapa kali dengan Direktur RSUD. Setelah dilakukan pembahasan kesepakatan awal tim dibayarkan 60 persen. Kemudian walikota dan wawako minta jadi 80 persen, karena TPP yang diterima 60 persen terlalu besar dikurangi."Mungkin penjelasan ini ke bawah (karyawan-red) yang tidak sampai. Senin pekan depan akan kita jelaskan kepada karyawan," tutur Rovanly.Meski tuntutan tidak terkabul, karyawan RSUD memilih pulang.(cong)
Editor : Eriandi, S.Sos
