Kata para Dokter Muda Usai Divaksinasi; Tidak Sakit Seperti Disuntik Biasa

×

Kata para Dokter Muda Usai Divaksinasi; Tidak Sakit Seperti Disuntik Biasa

Bagikan berita
Foto Kata para Dokter Muda Usai Divaksinasi; Tidak Sakit Seperti Disuntik Biasa
Foto Kata para Dokter Muda Usai Divaksinasi; Tidak Sakit Seperti Disuntik Biasa

Oleh YunsimaPADANG - Puluhan dokter muda berjejer di depan meja yang disediakan panitia RSUP M. Djamil Padang, Minggu (31/1). Mereka antrean untuk mendaftar sebuah kegiatan seremonial tapi menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin Sinovac massal yang diwajibkan untuk para tenaga kesehatan.

Proses pemberian vaksin itu berlangsung di depan gedung Poliklinik Rawat Jalan RSUP M. Djamil Padang. Sebelum mendapatkan vaksin, nakes dan karyawan yang bekerja di rumah sakit telah didata nama dan riwayat rekam medisnya. Jika mereka sehat tanpa adanya penyakit, mereka akan divaksin. Jika kondisi mereka kurang fit maka proses vaksinasi ditunda.Proses penyuntikkan berlangsung hanya beberapa detik saja. Sebelum disuntik vaksinator akan bertanya apakah nakes ada riwayat alergi. Rata-rata mereka mengatakan tidak. Setelah itu barulah vaksinator menyuntikkan vaksin. "Tidak sakit. Seperti suntik biasa aja," kata Dewi, salah seorang dokter muda saat ditanya Singgalang.

Dia pun mengambil susu kotak yang sudah disediakan panitia untuk nakes yang sudah divaksin. Dewi pun kembali ke tempat duduknya semula untuk menunggu reaksi setelah divaksin. Beberapa menit kemudian dia mengaku tak merasakan reaksi. "Masih biasa saja. Jadi saya boleh pulang," terang Dewi.Lain lagi yang dirasakan Faisal, dokter koas di RSUP M. Djamil Padang. Dia merasa sedikit pegal setelah divaksin. "Agak pegal-pegal. Tapi tidak sakit," ujarnya.

Dia pun kembali ke tempat duduknya. Begitu seterusnya satu persatu nakes dipanggil untuk divaksin. Proses vaksin berlangsung dari pagi hingga sore. Targetnya rautusan orang harus selesai divaksin hari itu.Vaksinasi massal itu diberikan kepada nakes yang ada di RSUP M Djamil, Dinkes Kota Padang, dan daerah-daerah lainnya di Sumbar. Saat ini sudah 3.361 nakes dari 3.700 yang ada di Sumbar telah dilakukan vaksinasi. Sedangkan angka Covid-19 di Sumbar terus menurun.

Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang, dr. Yusirwan menyatakan bahwa vaksinasi yang diadakan di RSUP M Djamil Padang ditargetkan sebanyak 2. 000 orang nakes dilakukan vaksinasi tahap pertama.Lebih lanjut, Yusirwan menjelaskan juga vaksinasi ini penting bagi seorang tenaga medis yang rentan terpapar Covid-19. "Tak dipungkiri, nakes sangat rentan terpapar Covid-19. Apalagi nakes tersebut berstatus OTG. Sangat di sayangkan sebagai benteng terakhir, nakes menjadi korban dari Covid-19. Oleh karena itu, dengan vaksinasi ini di harapkan nakes mempunyai imun kuat dalam melayani pasien," jelasnya.

Yusirwan menjelaskan juga, ciri-ciri daerah tersebut yang terjangkit Covid-19 adalah daerah yang tenaga medisnya banyak berguguran akibat pandemi. "Contohnya provinsi Jawa Timur. Tiap hari, nakesnya berguguran. Setelah dilakukan tracking, baru diketahui provinsi tersebut masuk zona merah, sekarang saja sudah zona kuning. Hingga November 2020 saja, masih berada di zona merah," jelasnya.Lebih lanjut, Yusirwan memaparkan vaksinasi massal yang dilakukan sekarang di RSUP M Djamil, merupakan nomor dua terbanyak di Indonesia. "Sebelumnya, DI Yogyakarta telah melakukan vaksinasi massal. Untuk merealisasikannya, kita memanfaatkan 100 tenaga kesehatan dalam memberikan vaksinasi terhadap nakes dan stagholder yang bersentuhan dengan nakes," jelasnya. (*)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini