Kebhinekaan Melalui Program Kampus Merdeka

×

Kebhinekaan Melalui Program Kampus Merdeka

Bagikan berita
Kebhinekaan Melalui Program Kampus Merdeka
Kebhinekaan Melalui Program Kampus Merdeka

Kampus Merdeka merupakan sebuah rancangan baru yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan kemerdekaan pada kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi agar dapat mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat, pada hakikatnya rancangan ini merupakan lanjutan dari konsep yang telah ada sebelumnya yaitu Merdeka Belajar.Menurut Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia program kampus merdeka merupakan bagian dari kebijakan merdeka belajar dan konsep tersebut terus dikembangkan oleh Kemendikbud.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa konsep merdeka belajar digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang memiliki tujuan menciptakan insan yang merdeka atas diri sendiri sehingga mampu mengembangkan minat dan bakat seluas mungkin.Sebagai salah satu wujud implementasi kebijakan kampus merdeka, Kemendikbud meluncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).

Program ini merupakan kegiatan pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu daerah ke daerah lain yang dapat menawarkan berbagai pengalaman kebhinekaan dengan sistem alih kredit hingga 20 sks.Program ini dirancang sebagai upaya menanamkan kencintaan mahasiswa terhadap keragaman nusantara serta memperluas jaringan akademik antar mahasiswa atau dapat dikatakan sebagai program belajar lintas kampus.

Pada program pertukaran ini, mahasiswa akan melakukan eksplorasi keragaman budaya nusantara. Eksplorasi keberagaman ini dilakukan melalui pembelajaran Modul Nusantara yang merupakan salah satu susunan kegiatan dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.Pada kegiatan Modul Nusantara terdapat empat bentuk kegiatan utama, yaitu Kebhinekaan yang mana dalam bentuk kegiatan ini, mahasiswa akan mengikuti kegiatan yang mengeksplorasi perbedaan budaya dan keragaman di lingkungan universitas tuan rumah.

Hal ini dapat diaplikasikan melalui kegiatan kunjungan ke berbagai objek darmawisata lokal, tempat-tempat beribadah, lembaga adat dan lembaga sosial, situs bersejarah, serta berbagai lokasi lainnya.Kegiatan ini biasanya juga diikuti dengan dialog langsung dengan tokoh-tokoh penting di lokasi kunjungan serta dapat dikombinasikan dengan bentuk kegiatan pertukaran kebudayaan yang dapat dilakukan dengan mempromosikan kebudayaan daerah masing-masing mahasiswa peserta pertukaran, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa peserta PMM tentang kebhinekaan.

Kemudian, kegiatan inspirasi di mana mahasiswa berdiskusi dengan tokoh figur inspiratif daerah.Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan melakukan diskusi bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh berprestasi, seniman dan tokoh-tokoh inspiratif lainnya, hal ini bertujuan agar dapat dijadikan teladan bagi mahasiswa peserta pertukaran mahasiswa.

Selanjutnya, kegiatan refleksi di mana mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebinekaan dan inspirasi.Modul nusantara ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami dan menghargai keberagaman.

Dan yang terakhir, Kegiatan Kontribusi Sosial di mana mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial yang dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat di daerah sekitar perguruan tinggi penerima.Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat membantu masyarakat mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat berupa kegiatan mengajar di sekolah, kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo, pentas budaya, menjadi relawan di rumah sakit, dan masih banyak lagi pengabdian masyarakat lainnya.Kegiatan modul nusantara yang merupakan salah satu program dari PMM berhasil diterapkan diberbagai perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi pada kegiatan pertukaran mahasiswa.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu dari banyaknya perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil melaksanakan Program Modul Nusantara, beberapa contoh kegiatan yang sukses direalisasikan diantaranya melakukan kunjungan ke Desa Adat Kanekes (Baduy) dan berdiskusi dengan Jaro Desa Adat Kanekes selaku jajaran pemangku adat di dalam desa tersebut.Pengalaman kebhinekaan serta pengetahuan mengenai nusantara yang didapatkan oleh mahasiswa peserta kegiatan pertukaran menjadi oleh-oleh yang sangat bermanfaat.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini