[caption id="attachment_30083" align="alignnone" width="600"]
Ilustrasi. (*)[/caption]
PADANG - Melihat ketersediaan pangan sesuai kemampuan produksi pangan daerah, Padang belum mampu menyediakan pangan untuk penduduknya. Saat ini, hampir separuh kebutuhan pangan masih dipasok dari luar kota."Ya. Saat ini sekitar 55 persen saja bahan pangan yang bisa dihasilkan di Kota Padang. Sedangkan selebihnya didatangkan dari Solok, Alahan Panjang dan beberapa kawasan tetangga Kota Padang. Dari semua bahan pangan, hanya komoditi ikan yang surplus," kata Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Zalbadri di Media Centre Balaikota, Rabu (28/2/2018).
Salah satu penyebab, menurut Zalbadri adalah karena Padang kian kekurangan lahan pangan produktif. Ia pun meminta ke Dinas Tata Ruang agar selektif dalam mengeluarkan izin pembangunan. Karena menurutnya saat ini banyak pengusaha yang memakai lahan irigasi teknis untuk pembangunan perumahan atau juga bangunan untuk usaha."Pada 2016 luas lahan pertanian beririgasi teknis sekitar 4.934 hektar. Jumlah ini bisa semakin berkurang, dan kita pun berupaya agar lahan pertanian tetap terjaga serta tidak tergerus pembangunan," katanya.Kemudian, Zalbadri juga mengatakan bahwa perhatian kepada petani memang harus ditingkatkan. Pemerintah ataupun masyarakat jangan sampai memarjinalkan petani."Kalau harga naik, semua orang ribut. Tapi ketika harga anjlok, petani merintih, tapi masyarakat tidak peduli," tukasnya. (wahyu)
Editor : Eriandi
