Keluarga Keponakan Isteri Walikota Pertanyakan Proses Penyidikan

×

Keluarga Keponakan Isteri Walikota Pertanyakan Proses Penyidikan

Bagikan berita
Keluarga Keponakan Isteri Walikota Pertanyakan Proses Penyidikan
Keluarga Keponakan Isteri Walikota Pertanyakan Proses Penyidikan

[caption id="attachment_17097" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]PARIAMAN - Keluarga almarhum Aditya Novali Rizki (14), keponakan istri Walikota Pariaman yang  ditemukan tewas di rumah toko (Ruko) di Jalan Sentot Alibasa, Jati, Kecamatan Pariaman Tengah awal  September 2015

lalu, mempertanyakan proses penyidikan kasus tersebut oleh jajaran Polres Pariaman."Sudah tiga bulan lebih berlalu kasus pembunuhan terhadap anak kami, sampai kini belum juga ada titik  terang siapa pelakunya. Sudah sejauh mana proses penyelidikan kasus oleh penegak hukum Polres  Pariaman?," kata Aftoni Afdal (45), orangtua almarhum korban Rizki kepada Singgalang, Kamis (7/1).

Keluarga besar korban sangat berharap aparat kepolisian Polres Pariaman bisa mengungkap tabir kasus  pembunuhan Rizki. Keluarga ingin benar tahu siapa pelaku dan apa motif yang melatarbelakangi pelaku tega melakukan perbuatan keji tersebut."Soal ikhlas melepas kepergian anak kami Rizki, kami sekeluarga ikhlas. Tapi kami ingin sekali tahu  siapa benar pelaku pembunuhan dan apa motifnya tega berbuat kejam begitu. Kami berharap polisi bisa mengungkapkan kasus yang menimpa anak kami ini," ungkap Aftoni.

Aftoni mengatakan, dia bersama keluarga sudah sering dipanggil penyidik untuk dimintai keterangan.  Bahkan, handphone miliknya pernah disita untuk diperiksa penyidik. Terakhir beberapa bulan lalu, penyidik menyebutkan masih menunggu hasil sidik jari terduga pelaku dari Jakarta.Disebutkan, tak kunjung terangnya penyelidikan siapa pelaku pembunuhan terhadap Rizki, membuat warga  Pariaman resah. Banyak orangtua yang was-was kini meninggalkan anak-anak mereka sendiri di rumah,  bahkan

melepas anak mereka pergi keluar rumah sendiri.Ia menduga kematian anaknya Rizki bukan berlatarbelakang dendam pada keluarga, tapi bermotif  perampokan. Kalau dendam, Aftoni sendiri merasa tak punya musuh, apalagi punya sengketa dengan  siapapun. Lagian, di Pariaman sedendam-dendam orang, tak ada yang sampai tega membunuh.

Dugaan kematian anaknya karena motif perampokan diperkuat dengan hilangnya sejumlah barang berharga  saat kejadian. Antara lain, uang tunai Rp30 juta, sejumlah perhiasan emas, handphone, sepatu. Total nilainya Rp120 lebih. Uang dan perhiasan tersebut disimpan dalam lemari pakaian di kamar.Aftoni menduga, aksi pelaku perampokan sempat diketahui oleh anaknya Rizki. Kemudian pelaku dan korban  terlibat perkelahian. Rizki sendiri memiliki ilmu beladiri. Pelaku yang takut wajah dan aksinya diketahui, akhirnya menganiaya dan membunuh korban. Diduga pelaku lebih dari satu orang.

"Melihat luka menganga di kepala belakang almarhum, kami duga itu akibat pukulan benda tumpul dari  belakang. Setelah jatuh, pelaku kemudian membenturkan kepala Rizki ke lantai, hingga akhirnya tewas. Akibatnya gigi korban copot, kening, dagu sobek, darah berserakan di lantai II ruko," terang Aftoni.Kasus pembunuhan Aditya Novali Rizki siswa kelas III SMPN 1 Pariaman terjadi Minggu 4 September 2015  lalu. Korban ditemukan tewas sekitar pukul 18.00 WIB di lantai II ruko milik orangtuanya. Saat  kejadian Rizki tinggal sendiri. Orangtuanya sekeluarga pergi liburan ke Bukittinggi.

Kasus terbunuhnya Rizki yang notabene keponakan istri walikota Pariaman sempat membuat geger  masyarakat. Tiga bulan sudah keluarga sabar menunggu perkembangan proses penyelidikan oleh jajaran  Polres Pariaman. Rencana Kamis (14/1) keluarga akan menggelar doa seratus hari kematian Rizki. (tomi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini