Keluarga Korban Amuk Massa di Kayu Tanam: "Bantu Kami Ungkap Provokator"

×

Keluarga Korban Amuk Massa di Kayu Tanam: "Bantu Kami Ungkap Provokator"

Bagikan berita
Foto Keluarga Korban Amuk Massa di Kayu Tanam: "Bantu Kami Ungkap Provokator"
Foto Keluarga Korban Amuk Massa di Kayu Tanam: "Bantu Kami Ungkap Provokator"

PADANG - Duka belum hilang dari keluarga korban pengeroyokan dan amuk massa di Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Riki Ari Noverizal (39), pengusaha CCTV asal Turawan, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, yang tewas di tangan massa. Sosok baik hati dan tak banyak bicara kelahiran 23 November 1981 itu dihakimi massa tanpa ampun gara-gara diteriaki maling oleh provokator yang belum diketahui sampai saat ini.Di akun facebook istri almarhum, terpampang foto miris memperlihatkan tiga anak kecil di tepi pusara ayahnya dengan sebuah tulisan 'Ayah telah di surga'. Sementara, sebuah tagar #justiceforrikisyahri diusung sejumlah kelompok masyarakat di media sosial setelah dua minggu peristiwa tragis yang terjadi akibat perbuatan oknum masyarakat di jalan raya.

Adik kandung almarhum, Lola Ari Noverizal (36), berharap polisi segera mengusut tuntas kasus yang menimpa abangnya. Meski sudah ada tiga pelaku pengeroyokan yang ditangkap, tapi ia mewakili keluarga berharap jangan berhenti pada penangkapan para pelaku pengeroyokan saja. Karena, yang menjadi dalang provokator yang meneriaki maling hingga saat ini belum terungkap."Keluarga sudah menerima peristiwa ini sebagai takdir Allah. Tapi, kami berharap polisi mengusut tuntas hingga ditemukan orang yang jadi provokatornya. Karena, peristiwa seperti ini bisa terjadi pada siapa saja bila tak diusut tuntas. Jangan terjadi lagi. Cukup abang kami yang terakhir seperti ini," ujarnya saat ditemui singgalang di rumahnya di kawasan Air Dingin, Padang, Minggu (28/3).

Lola yang belum bisa melupakan kejadian itu dengan getir menyayangkan rasa kemanusiaan, empati dan rasa iba yang hilang di masyarakat. Abangnya dan satu orang rekannya, Muhammad Syahri (33) dengan tragis dianiaya beramai-ramai tanpa ada ampun meski tak bersalah. Dalam video beredar yang dilihatnya, terlihat perbuatan bengis massa yang mengincar bagian kepala abang dan rekannya. Ada yang membawa besi dan bahkan terdengar ada yang memprovokasi untuk membakar korban.Selain kepada polisi, keluarga juga berharap kepada warga yang ramai menonton atau mengambil video untuk membantu mengusut kasus tersebut.

"Kami mohon bagi warga yang melihat atau memvideokan, tolong beri informasi kepada keluarga atau polisi, siapa yang jadi pelaku dan yang jadi provokator. Jangan diam dan hanya cari aman. Hidupkan kemanusiaan, raso jo pareso. Jangan hanya melihat, merekam, menonton. Bantu kami dengan melaporkan siapa-siapa yang menjadi pelaku," ujarnya berharap.Ia melihat ada kejanggalan pada peristiwa itu. Karena, abangnya diteriaki maling mobil, tapi anehnya mobilnya malah dihancurkan. Tak hanya itu, dompet dan handphone korban juga hilang. Apakah ada modus pencurian oleh sang provokator, Lola sepenuhnya berharap kepada polisi untuk mengusut.

Menurut Lola, dari cerita teman alm Riki yang juga menjadi korban dan saat ini masih trauma, Syahri, tak begitu jelas apakah mobil mereka sedikit menyenggol si pengendara motor yang masih misterius, atau hanya masalah terganggu dengan suara klakson. Yang jelas, saat Riki turun dari mobil, pengendara motor itu langsung marah-marah dan meninju korban hingga hidungnya berdarah."Abang sudah berdarah-darah saat naik lagi ke mobil. Abang bilang selesaikan saja di kantor polisi dan langsung bawa mobil. Saat itulah, abang diteriaki maling," cerita Lola.

Diceritakan, sebelum kejadian, korban baru balik dari Padang untuk urusan bisnis. Korban juga sempat bertemu dengan dirinya dan ibu mereka. Saat itu, alm Riki janjian dengan ibu, adik dan ponakannya untuk makan di rumah makan Lamun Ombak, Pasa Usang."Tumben-tumbenan saat itu abang ngajak makan cukup jauh. Ama (ibu) juga langsung mau padahal baru saja makan," ceritanya.

Saat di rumah makan, ibu mereka yang biasanya banyak memberi wejangan, kali itu tak banyak berkata-kata. Hanya saja, abangnya sempat memoto sang bunda dengan hp barunya. Ia sempat menggoda abangnya karena punya hp baru seharga Rp14 juta.Setelah itu, Riki berkata ada janji dengan temannya pukul tiga siang. Riki kemudian pamit dan sempat memberi uang pada mamanya. Uang terakhir yang ia berikan kepada ibunda.

Malamnya, Riki masih sempat memberi kabar lewat handphone sekitar pukul 20.45 WIB kepada Lola. Hal yang juga jarang dilakukan abangnya itu.Peristiwa tragis itu baru diketahui pertama kali saat suami Lola sekitar pukul 22.00 WIB secara tak sengaja melihat postingan di media sosial. Terlihat kalau mobil abangnya dihancurkan massa karena dituduh maling.

Sekitar pukul 11 malam, korban sudah dibawa ke RSUD Padang Pariaman dan keluarga minta rujuk ke RS M Jamil, Padang. Dalam perjalanan, sebelum sampai ke rumah sakit M Jamil, almarhum sudah tidak bernafas.Sosok Baik Hati

Diceritakan Lola, almarhum adalah sosok yang sangat baik hati. Ia menggambarkan, abangnya cepat memberi bantuan meski belum dimintai bantuan.Kebaikan hati anak ke empat dari lima bersaudara itu juga banyak ditulis oleh rekan-rekan bisnis almarhum di medsos. "Selamat Jalan Saudaraku RIKI ARI NOFRIZAL, Kebaikanmu tidak sebanding dgn cara kepergianmu," tulis seorang rekannya.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini