Kemajuan Teknologi: Musibah atau Anugerah

×

Kemajuan Teknologi: Musibah atau Anugerah

Bagikan berita
Foto Kemajuan Teknologi: Musibah atau Anugerah
Foto Kemajuan Teknologi: Musibah atau Anugerah
LIMAPULUH KOTA - Webinar Indonesia Makin Cakap Digital yang digagas Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika kembali digelar di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada Senin, 15 November 2021. Webinar yang dimulai pukul 09.00 WIB itu membahas tentang KEMAJUAN TEKNOLOGI: MUSIBAH ATAU ANUGERAH? yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar. Teknologi dalam era digital harus disikapi dengan hati hati, karena selain dampak positif juga akan timbul dampak negatif. Fikri Haldi, Aktifis dan Penggiat Media menyatakan bahwa diperlukan etika dalam berinternet karena banyak yang menggunakan dari berbagai negara dan budaya yang berbeda. Data yang dirilis oleh Microsoft tahun 2020 bahwa netizen Indonesia dinobatkan sebagai netisen yang paling tidak sopan se Asia Tenggara. Pelanggaran etika contohnya pelanggaran hak cipta, cyber crime (ilegal content, penyebaran virus dan sebagainya). Mari kita selalu beretika dalam berinternet dan bermedia sosial agar citra diri Bangsa Indonesia menjadi baik di mata dunia. Ahmad Zamzamy, S.Sos.,M.Med.Kom Dosen UPN Veteran Jawa Timur mengajak para orang tua untuk memberikan ajaran keamanan berinternet sejak dini. Sebelum melakukan hal tersebut, orang tua harus melek digital terlebih dahulu. Yang harus dilakukan para orang tua antara lain mendampingi anak berinternet, membuat aturan waktu, mengenal dan memilih konten, ajarkan perlindungan privasi dan harus mengetahui tentang alat bantu dalam menangkal materi negatif seperti software parental, browser anak dan sotware anti virus. Dr. Ulya Ilham, M.Kom Dosen Universitas Putra Indonesia YPTK Padang memaparkan tentang kecanduan dalam aktifitas di dunia maya seperti game online, belanja online, bermedia sosial dan pornografi. Faktor yang mempengaruhi kecanduan internet antara lain faktor sosial, faktor psikologis dan faktor biologis. Hindari kecanduan dengan cara detox internet addiction (berpuasa) dan kegiatan aktifitas di luar internet seperti berolah raga. Ditambahkan oleh Dr. Rahtika Diana, M.Si Researcher Communication  yang menjelaskan bahwa Youtube masih menjadi media sosial yang terpopular yang diikuti oleh Whatapps, Instagram dan Facebook. Untuk aplikasi percakapan di Indonesia selain whatapps juga ada telegram, wechat, dan zoom. Rahtika juga memberikan penjelasan strategi konten untuk para milenial antara lain konten visual yang harus eye catching, mempunyai keunikan dan nilai lebih (uniqueness & value) serta selalu bereksperimen dengan konten interaktif. Influencer Njie Aditya menjadi Key Opinion Leader yang menutup kegiatan webinar dengan membahas bahwa kemajuan teknologi tergantung dari masyarakat penggunanya apakah  dimanfaatkan untuk hal yang positif atau negatif. Kejahatan siber saat ini lebih canggih maka kita harus mengimbangi dengan lebih memahami dan meningkatkan literasi digital sehingga Indonesia mempunyai Internet sehat dan menjadikan citra diri bangsa sangat baik di mata dunia.

Sebelumnya, dalam pembukaan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital.

“Ada 4 kerangka digital yang penting dimiliki yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Etika Digital dan Budaya Digital,” ungkapnya.

Hadir juga sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Barat yaitu, Ir. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.(rilis)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini