[caption id="attachment_49943" align="alignnone" width="650"]
Tim dokter saat memasang slang untuk Salma dan Salwa di ruang NICU. 1 rumah sakit M. Djamil, Padang, Selasa (28/2). (rahmat zikri)[/caption]PADANG - Bayi kembar siam Salma dan Salwa asal Lubuk Sikaping Pasaman Barat meninggal dunia sekitar pukul 13.10, Sabtu (4/3) di Ruang perawatan anak lantai II ruang NICU RSUP M.Jamil Padang. Bayi pasangan Nofiyadri, (27) dan Rahmayeni tersebut menghembuskan napas terakhir karena shock cardiogenic pada jantungnya.
Shock cardiogenic, adalah suatu kondisi medis yang mengancam jiwa yng dihasilkan dari peredaran memadai darah karena kegagalan utama dari ventrikel jantung untuk berfungsi secara efektif.“Kami dari tim medis telah berupaya semaksimal mungkin, memberikan pertolongan agar bayi kembar siam itu bisa bertahan. Namun kondisi mereka tiba-tiba memburuk sekitar pukul 08.30. Padahal kami sudah memantau mereka secara intensif," terang Dr Eny Yantri Sp K Ak, selaku ketua tim dokter penanggung jawab perawatan (DPJP), pada wartawan, Sabtu, (4/3).
Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi RSUP M.Jamil, Gustavianof, mengatakan bayi kembar siam tersebut dibawa pihak keluarga ke kampung halaman di Padang Sarai, Lubuk Sikaping.Nofiyadri, ayah bayi kembar Salma dan Salwa hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dihadapinya, pihak keluarga berencana akan mengkebumikan sesampai di kampung halamannya.Sebagaimana diketahui kembar siam tersebut lahir pada 23 Februari lalu di RSUD Lubuksikaping. Namun mereka dirujuk ke M. Djamil untuk menjalani perawatan intensif karena kondisi bayi kembar siam yang dempet pada bagian dada dan perut. (yuke)
Editor : Eriandi
