SOLOK – Kepala Kemenag Kabupaten Solok, Kardinal membantah adanya jamaah calon haji asal Kabupaten Solok yang meninggal, yang benar keduanya menjadi korban luka akibat crane jatuh.
JCH atas nama Tri Murti Ali dan Zulfitri Zaini tersebut saat ini dalam pemulihan dan sudah bisa berkomunikasi. Memang ada JCH asal Sumbar yang meninggal, tetapi bukan berasal dari Kabupaten Solok atau tidak tergabung dalam Kloter III.
Sebelum diberitakan sebelumnya, dua JCH asal Kabupaten Solok menjadi korban crane. Karena terlambatnya informasi dari Tanah Suci Mekkah, sehingga keluarga menjadi resah. Sekarang sudah ada kepastian, jika dua JCH Kabupaten Solok memang menjadi korban luka-luka dan patah, dan saat masih masih dalam perawatan di rumah sakit.
“Keduanya tidak meninggal, melainkan sedang dirawat di dua rumah sakit berbeda yang di Rumah Sakit An Nur dan Kong Fadh. Keduanya sudah dalam pemulihan, dan tidak benar meninggal,” bantah Kardinal, Rabu (16/9) di Koto Baru.
Menurutnya, ini hanyalah kesalahpahaman informasi, karena itu itu ia berharap pihak keluarga dan sanak saudara tetap mendoakan semoga yang ditimpa musibah bisa sabar, dan keduanya bersama jemaah haji lainnya bisa kembali dalam keadaan selamat serta menjadi haji yang mabrur.
“Kami mohon maaf atas terjadinya kesalahan informasi ini,” tambah Kardinal.
Kardinal didampingi staf Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag, Emil Isra berharap keluarga tetap tenang dan sabar dalam menghadapi cobaan ini. Ia optimis kedua JCH yang kini dirawat di rumah sakit bisa segera sehat dan mengikuti ibadah haji dengan baik.(waitlem)
