PADANG - Sistem Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online masih saja menuai masalah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat merasa tak puas dengan sistem itu yang berbuntut pengembokan terhadap sekolah bersangkutan. Seperti yang terjadi terhadap SMA 16 Kuranji Padang. Masyarakat mengembok pagar sekolah bahkan mengelasnya dengan las karbit, karena akan kemenakan mereka tidak diterima di sekolah itu.Untuk mendapatkan solusi atas persoalan itu, perwakilan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Anak Nagari (F-KAN) Pauh IX mendatangi gedung DPRD Padang, Senin (13/7).
Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib anak kemanakan mereka yang tidak diterima di SMA 16 Kuranji Padang. Padahal sekolah tersebut berdiri di atas tanah ninik mamak orang Kuranji. Dulunya, tanah diwakafkan agar anak-anak sekitar dapat bersekolah. Namun, sistem penerimaan PSB online, sekitar 114 orang anak kemenakan mereka tidak dapat bersekolah."Awalnya, kami menyediakan tanah, mewakafkan, agar anak-anak kami dapat sekolah. Tapi kenyataannya sejak PSB online berlaku, masalah seperti ini terus terjadi. Anak kemenakan kami banyak yang tidak dapat masuk ke SMA 16 itu. Kami harapkan, 114 anak kemenakan kami itu dapat dipertimbangkan dan mengenyam pendidikan layaknya anak-anak yang lain," kata tokoh masyarakat setempat, Syamsuar Makmur. (bambang) Editor : EriandiKemenakan tak Diterima, Ninik Mamak Gembok SMAN 16 Padang
Berita Terkait
