[caption id="attachment_73091" align="alignnone" width="640"]
Salah satu armada kapal perintis tipe GT 2.000 milik Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yg di buat di galangan kapal PT DRU Lamongan, Jawa Timur. (yusman)[/caption]JAKARTA - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut membangun 100 armada kapal pendukung tol laut untuk menciptakan konektivitas antar wilayah di Indonesia yang melayani daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
"Kementerian Perhubungan telah memesan 100 unit kapal pendukung tol laut yang berjenis kapal perintis, kontainer, ternak dan Rede untuk melayani transportasi laut di Indonesia," ungkap Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo kepada Singgalang, Selasa (23/10).Sebagaimana disampaikan Kabag Organisasi dan Humas Ditjenla, Gus Rional, Ditjenla telah memesan kapal pendukung tol laut tersebut yang nantinya akan melayani masyarakat Indonesia terutama untuk wilayah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan.
"Saat ini PT Daya Radar Utama Lamongan sedang mengerjakan pembangunan 8 unit kapal perintis tipe GT. 2.000 dan 5 unit kapal jenis kontainer tipe 100 TeUs," beber Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo saat mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan kapal perintis di Galangan Kapal PT. Daya Radar Utama (DRU), Lamongan Jawa Timur, akhir pekan lalu.Dikatakan, dari sejumlah kapal yang dibangun di galangan kapal PT. DRU tersebut, 2 unit kapal Perintis GT.2000 telah selesai secara fisik dan sedang menunggu mobilisasi.
“Kapal-kapal yang sedang dibangun oleh PT. Daya Radar Utama Lamongan ini merupakan merupakan bagian dari program pengadaan 100 unit kapal pendukung tol laut pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang akan dioperasikan guna mendukung armada kapal perintis dan kapal tol laut yang sudah ada," ujar Dirjen Agus Purnomo.Dikemukakan, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menargetkan seluruh kapal yang dibangun di galangan kapal PT. Daya Radar Utama Lamongan ini dapat dioperasikan pada awal 2019 sehingga nantinya kapal tersebut siap untuk difungsikan untuk mendukung program Nawa Cita Pemerintahan Joko Widodo. (yusman)Editor : Eriandi
