[caption id="attachment_7554" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi. (*)[/caption]JAKARTA - Pascakejadian ledakan di Surabaya, Minggu pagi (13/5), Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memperketat pengamanan di terminal dan pelabuhan penyeberangan.
“Pertama kami ingin menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga mengutuk keras kejadian yang berlangsung beberapa hari sebelum bulan suci Ramadhan tiba,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi sebagaimana disampaikan Kabag Humas Ditjen Darat, Pitra Setiawan kepada Singgalang, Minggu (13/5).Ia memerintahkan juga kepada para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di masing-masing wilayah agar memperketat pengamanan dan pengawasan di terminal dan pelabuhan penyeberangan.
“Menjelang Ramadhan ini banyak masyarakat yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya. Oleh karenanya kita pemerintah harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat. Namun saya juga mengingatkan agar dalam peningkatan pengamanan tetap mengedepankan dan mengacu pada aturan yang berlaku,” jelas Dirjen Budi.Menurutnya, bila diketahui ada pergerakan orang atau barang bawaan yang dicurigai agar dilakukan pengawasan , dan agar selalu berkoordinasi dengan Kepolisian untuk membantu pengamanan dan melaporkan dengan segera jika ditemui hal-hal dicurigai baik pergerakan orang maupun barang bawaan.Sebelumnya, tambah Dirjen Budi, sesaat setelah kejadian ledakan di Surabaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah memerintahkan jajaran di Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di titik simpul transportasi seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara, serta jalur-jalur transportasi yang strategis. (yusman)
Editor : Eriandi
