Kemenkes: Pembalut Wanita yang Diklaim YLKI Berklorin Aman Digunakan

×

Kemenkes: Pembalut Wanita yang Diklaim YLKI Berklorin Aman Digunakan

Bagikan berita
Foto Kemenkes: Pembalut Wanita yang Diklaim YLKI Berklorin Aman Digunakan
Foto Kemenkes: Pembalut Wanita yang Diklaim YLKI Berklorin Aman Digunakan

[caption id="attachment_9560" align="alignnone" width="600"]Kemenkes (okezone.com) Kemenkes (okezone.com)[/caption]JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, sembilan merek pembalut wanita dan tujuh pantyliners yang diklaim YLKI mengandung zat klorin sudah memiliki izin edar dan aman digunakan.

"Sudah memiliki izin edar dan melewati uji keamanan, mutu dan kemanfaatan produk dari laboratorium yang terakreditasi termasuk uji kesesuaian secara berkala," kata Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Maura Linda Sitanggang.Sesuai Undang Undang Kesehatan, pembalut wanita termasuk alat kesehatan dengan risiko rendah yang harus mendapatkan izin edar, dan memenuhi persyaratan sesuai SNI 16-6363-2000 tentang daya serap pembalut wanita minimal 10 kali bobot awal dan tidak berfluorensensi kuat.

"Fluoresensi adalah uji yang dilakukan untuk melihat adanya chlorine yang terdapat dalam pembalut," katanya.Kekhawatiran terhadap klorin yang menyebabkan kanker, tidak beralasan. "Berdasarkan hasil sampling yang dilakukan terhadap pembalut wanita yang beredar kurun 2012 hingga pertengahan 2015 kami tidak menemukan pembalut yang tidak memenuhi syarat," katanya.

Untuk itu, dia mengharapkan agar YLKI dapat memberikan klarifikasi mengenai metode uji yang digunakan dalam pengujian kadar klorin pada produk pembalut yang disebut."Sebaiknya dijelaskan detil wujud dan senyawa kimia dari klorin yang ditemukan, agar masyarakat tidak resah," katanya.

Sebelumnya, hasil penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menunjukkan, sejumlah pembalut dan pantyliner yang ada di pasaran mengandung zat kimia klorin dengan rentang lima hingga 55 par per million (ppm).Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan pembalut berklorin tinggi sangat berisiko terhadap reproduksi kesehatan wanita, termasuk keputihan, gatal-gatal, iritasi hingga menyebabkan kanker.(*/aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini