[caption id="attachment_7048" align="alignnone" width="649"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Selama lima tahun terakhir kebutuhan pangan di Sumatera Barat cukup baik. Namun terdapat beberapa bahan pangan yang pertumbuhannya rendah. Selain itu ada pula beberapa bahan pangan yang produksinya memang hanya bisa sedikit saja.
"Bahan pangan yang diproduksi dalam jumlah sedikit ini seperti kedelai, kacang hijau dan susu. Ini karena Sumatera Barat secara agroklimat tidak sesuai untuk pertumbuhan bahan pangan tersebut. Namun dilihat dari sisi kebutuhan masyarakat Sumatera Barat secara umum dapat dipenuhi," ujar Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Rabu (9/8).Dia mengatakan rata-rata pertumbuhan produksi bahan pangan per tahun selama 2012 hingga 2016 yakni, pangan nabati, padi beras 1.42 persen, jagung 9,67 persen, sayur-sayuran 0,88 persen dan bawang merah 8,24 persen. Sementara pangan hewani yakni daging 2,85 persen, telur 1,11 persen, susu 22,98 persen dan ikan 10,57 persen.
Nasrul menjelaskan kebutuhan pangan dari sektor kelautan dan perikanan berasal dari produksi perikanan tangkap di laut, perikanan tangkap dari perairan umum dan produksi perikanan budidaya.Budidaya air tawar maupun budidaya laut dilihat dari produksi lima tahun belakangan ini terjadi peningkatan produksi rata-rata 6,96 persen per tahun. Dimana jumlah produksi perikanan yang ada ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan yang berasal dari ikan untuk provinsi Sumatera Barat."Bahkan hasil perikanan ini juga dipasarkan ke luar daerah/provinsi maupun ekspor luar negeri," ujarnya. (titi)
Editor : Eriandi
