Kerusakan Hulu Sungai Picu Banjir Bandang di Kota Padang

×

Kerusakan Hulu Sungai Picu Banjir Bandang di Kota Padang

Bagikan berita
Foto Kerusakan Hulu Sungai Picu Banjir Bandang di Kota Padang
Foto Kerusakan Hulu Sungai Picu Banjir Bandang di Kota Padang

[caption id="attachment_73467" align="alignnone" width="650"] Kondisi Banda Bakali, Padang yang meluap (ist)[/caption]PADANG - Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Barat, Uslaini mengingatkan, banjir bandang yang melanda Kota Padang, Jumat (2/11) akibat kerusakan vegetasi pada 6 anak sungai yang berhulu di Taman Hutan Raya M. Hatta dan Bukit Barisan.

"Pantauan tim Walhi, kelerengan tebing perbukitan cukup terjal sehingga air hujan yag turun sangat cepat dan debit yang cukup besar masuk dalam sungai. Wilayah sempadan sungai, sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan persawahan sehingga akar vegetasi di sempadan sungai yang diharapkan dapat penahan laju air menurun," katanya.Kondisi itu diperparah dengan titik pertemuan aliran air dari anak sungai bertumpu pada satu titik yang dekat dengan pemukiman, sehingga banjir meluap hingga ke pemukiman dan persawahan.

"Tingkat curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu kurang dari 6 jam, dengan kondisi sungai dan lahan yang semakin menurun daya dukungnya, sangat rawan terjadi bencana. Warna air yang coklat pekat mengindikasi laju run off dan erosi tinggi akibat kerusakan vegetasi di kawasan hulu sungai," ungkapnya.Antisipasi yang bisa dilakukan kedepan oleh pemerintah dan masyarakat adalah dengan cara melakukan DAS dari hulu ke hilir. "Bersama-sama sangat diperlukan peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi masyarakat yang tinggal di dataran atau daerah terdampak banjir. Sangat diperlukan perbaikan kawasan sempadan sungai sebagai kawasan lindung dan yang terpenting adalah membangun sistem peringatan dini banjir yang dapat diakses oleh masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Program Manajer KKI WARSI, Rainal Daus mengungkapkan bencana sebenarnya sedang memberikan peringatan kepada semua pihak untuk memeriksa semua tindakan dan kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya alam."Apakah pengelolaan SDA saat ini sudah selaras dengan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan. Banyak faktor yang menyebabkan bencana banjir dan longsor, seperti curah hujan yang tinggi, kondisi hutan yang sudah melemah untuk menjaga sirkulasi air, tinnginya laju air permukaan sehingga air hujan tidak bisa masuk lagi kedalam tanah tetapi langsung mengalir dari hulu ke hilir," katanya.

Bagian terpenting yang harus dilakukan adalah perbaikan tata kelola perizinan di Kota Padang terkait mengeluarkan izin mendirikan bangunan di wilayah sempadan sungai dan persawahan yang menjadi wilayah tangkapan air di tengah dan hilir DAS. (rahmat)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini