• Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Pedoman Media Siber
Senin, April 19, 2021
Portal Berita Singgalang
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Lainnya
    • Bola
    • Sports
    • Opini
  • E-PAPER
  • Index
No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Lainnya
    • Bola
    • Sports
    • Opini
  • E-PAPER
  • Index
No Result
View All Result
Portal Berita Singgalang
No Result
View All Result
Home Feature

Kisah Armi, Antarkan Anak Jadi Polisi Berkat Program Presiden Jokowi

Selasa, 26 Februari 2019 | 19:50
0 0
0
Kisah Armi, Antarkan Anak Jadi Polisi Berkat Program Presiden Jokowi

PADANG– Program Keluarga Harapan (PKH) yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos), sesuai dengan intruksi Presiden Jokowi, dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat kecil. Program ini ibarat oase di padang gersang. Bahkan, lewat dana PKH yang diterima, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang sarjana, bahkan menjadi polisi.

BACA JUGA

Masjid Raya Ikur Koto Sarat dengan Nilai Kebersamaan dan Perjuangan Bangsa

Ramadhan 1945, Bung Karno-Bung Hatta Sahur dengan Sarden, Telur dan Roti

Jejak Doni Monardo Merawat Benteng Alami Gempa Bumi dan Tsunami di Pantai Kata Pariaman

Adalah Armi (52), warga Kelurahan Tungkal Selatan, Kecamatan Pariman Utara, Kota Pariaman, yang mampu mewujudkan cita-cita anaknya menjadi polisi. Sang anak, Khalid kini bertugas di Polda Sumbar dengan pangkat brigadir. “Lulusnya tes murni, tanpa bayar-bayar. Sekarang dinas di Polda Sumbar. Khalid anak kedua saya. Anak pertama, saat ini kuliah di Universitas Negeri Padang (UNP), jenjang akhir, dan tinggal menunggu wisuda,” tutur Armi ketika ditemui wartawan di rumah kayunya, Jumat (22/2) siang.

Dituturkan Armi, sejak kecil, hidupnya lekat dengan kemelaratan. Dia keluarga tak berada. Kemelaratan itu tak juga menjauh, walau dia sudah membangun rumah tangga. Suaminya hanya pekerja serabutan yang berpenghasilan tidak menentu. Untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, Armi berjualan kue dan penganan kecil secara keliling, seperti risoles, bakwan dan bermacam gorengan. Hasil berjualan, hanya cukup untuk menutupi makan sehari-hari. Sementara, dua anaknya bersekolah. Butuh biaya. “Kalau diingat, rasanya sangat pahit. Dulu saya dan suami tunggang langgang untuk menutupi biaya hidup dan biaya sekolah anak,” ungkap Armi.

Bertahun-tahun Armi menanggung beban yang teramat sulit. Berbagai upaya yang dilakukannya untuk memperbaiki hidup tidak membuahkan hasil. Malah kian terpuruk. Bahkan, Armi pernah berpikir untuk menyuruh anaknya berhenti sekolah, karena tak sanggup membiayainya lagi. “Saya hampir putus asa menghadapi kerasnya kehidupan, karena berbagai usaha yang dilakukan untuk mengubah keadaan tak kunjung berhasil. Setiap kali keputusasaan datang, saya hanya bisa berdoa,” sebutnya.

Doa Armi akhirnya dijabah Tuhan. Harapannya untuk hidup layak perlahan terwujud, setelah dirinya terpilih dengan ribuan warga Kota Pariaman lainnya sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Jokowi – Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan. Nasib Armi perlahan berubah.

“Sejak menerima bantuan PKH, saya mulai menata kehidupan dan masa depan anak-anak. Kebutuhan hidup yang sebelumnya sangat sulit dicukupi, lewat PKH bisa ditutupi. Anak-anak juga bisa bersekolah, tanpa takut SPP menunggak, atau sepatu yang sobek. PKH ini seolah jawaban atas doa-doa saya selama ini,” ungkap Armi.

Kegigihan Armi dalam menyekolahkan anaknya berbuah manis. Setamat SMA, Khalid yang merupakan anak keduanya mencoba peruntungan dengan ikut tes kepolisian. Tak dinanya, tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, Khalid lulus.

ADVERTISEMENT

“Saya sujud syukur ketika tahu Khalid lulus. Bangga sekali rasanya melihat anak yang dibesarkan dengan duka dan air mata, akhirnya mampu mewujudkan cita-citanya sekaligus mengangkat martabat keluarga,” sebut Armi.

Lain cerita Armi, lain pula cerita Erniati (42), warga Kelurahan Jalan Kereta Api, Kota Pariaman, yang berhasil berbisnis oleh-oleh khas Pariaman berkat modal yang diambil dari dana PKH yang diterimanya. Dengan dana PKH yang diterimanya sejak 2015, Erniati mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang kuliah.

“Serasa mendapat durian runtuh saya ketika tahu menjadi salah satu penerima PKH ini. Anak-anak bisa sekolah, saya bisa berdagang. Manfaatnya sungguh luar biasa,” ungkap Erniata.

Baik Armi atau Erniati berharap program PKH terus dilanjutkan Presiden Jokowi karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat.

“Manfaatnya langsung terasa. Saya berharap program ini tetap dilanjutkan oleh Presiden Jokowi. Tanpa program ini, masyarakat kecil akan kesusahan dalam mencukupi kehidupan sert pendidikan yang layak bagi anak,” kata Armi.

Keduanya berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sangat memperhatikan kehidupan masyarakat kecil seperti mereka. “Terima kasih Presiden Jokowi, tetaplah seperti ini, peduli terhadap masyarakat kecil. Sosok seperti Presiden yang saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kecil,” harap keduanya.

Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkanberbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.

Melalui PKH, KPM didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, perawatan, dan pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya yang merupakan program komplementer secara berkelanjutan. PKH diarahkan untuk menjadi tulang punggung penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional.

Misi besar PKH dalam menurunkan kemiskinan terlihat nyata semakin mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2017 terjadi penurunan kemiskinan dari 10,64% pada bulan meret 2017 menjadi 10,12% pada bulan September 2017 dari total penduduk atau 27.771.220 jiwa penduduk pada bulan Maret menjadi 26.582.990 jiwa penduduk pada bulan September dengan total penuruan penduduk miskin sebanyak 1.188.230 atau penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0.58% (BPS,2017).

Secara umum, penyaluran bantuan sosial PKH tahap pertama tahun 2019 secara nasional sudah mencapai 96 persen. (aci)

#TOPIK #jokowi
ShareTweetSend

REKOMENDASI

Masjid Raya Ikur Koto Sarat dengan Nilai Kebersamaan dan Perjuangan Bangsa

Masjid Raya Ikur Koto Sarat dengan Nilai Kebersamaan dan Perjuangan Bangsa

Senin, 19 April 2021 | 09:36

...

Ramadhan 1945, Bung Karno-Bung Hatta Sahur dengan Sarden, Telur dan Roti

Ramadhan 1945, Bung Karno-Bung Hatta Sahur dengan Sarden, Telur dan Roti

Minggu, 18 April 2021 | 09:30

...

Jejak Doni Monardo Merawat Benteng Alami Gempa Bumi dan Tsunami di Pantai Kata Pariaman

Jejak Doni Monardo Merawat Benteng Alami Gempa Bumi dan Tsunami di Pantai Kata Pariaman

Kamis, 15 April 2021 | 10:59

...

CEGAH KLASTER BARU; Anak Ketat Prokes di Sekolah, Orangtua Jangan Abai

CEGAH KLASTER BARU; Anak Ketat Prokes di Sekolah, Orangtua Jangan Abai

Sabtu, 10 April 2021 | 15:01

...

Keterikatan dengan Jejak Leluhur, Rani Jambak Luncurkan Suara Minangkabau

Keterikatan dengan Jejak Leluhur, Rani Jambak Luncurkan Suara Minangkabau

Sabtu, 27 Maret 2021 | 12:56

...

PENANGANAN COVID-19 DI SUMBAR; Mentawai Beberkan Kunci Jadi yang Terbaik

PENANGANAN COVID-19 DI SUMBAR; Mentawai Beberkan Kunci Jadi yang Terbaik

Sabtu, 27 Maret 2021 | 09:00

...

#TERPOPULER

Menahan Tangis, Jason Penganiaya Perawat RS Siloam Diborgol

30 Provinsi di Indonesia Diminta Waspadai Potensi Bibit Siklon Tropis 94W

Reshuffle Kabinet, Bahlil Kandidat Kuat Menteri Investasi, Nadiem Makarim Mendikbud-Ristek

Keluarga Korban Amuk Massa di Kayu Tanam: “Bantu Kami Ungkap Provokator”

Pesan Doni Monardo Pada Warga Minang: ‘Samantaro Jan Lai Ado Acara Pulang Basamo’

Istri Mantan Walikota Padang Panjang Ajukan PK

Benny Warlis Penjabat Sekdaprov Sumbar

PSG Hadapi Man City dan Real Madrid Bersua Chelsea, Ini Jadwalnya

Polda Riau Selidiki Dugaan Pencucian Uang Hasil Perkebunan Ilegal di Pelalawan

Gumarang Jaya Tabrak Murid SD di Jalan Padang Panjang -Solok, Tiga Tewas Dua Luka-luka

  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Pedoman Media Siber
info@hariansinggalang.co.id

© 2021 Harian Singgalang | Powered by Lokalmu.

No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Lainnya
    • Bola
    • Sports
    • Opini
  • E-PAPER
  • Index

© 2021 Harian Singgalang | Powered by Lokalmu.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist