Kisah Tim Pemakaman Covid-19; Sempat Dijauhi Warga, Kerja Larut Malam

×

Kisah Tim Pemakaman Covid-19; Sempat Dijauhi Warga, Kerja Larut Malam

Bagikan berita
Foto Kisah Tim Pemakaman Covid-19; Sempat Dijauhi Warga, Kerja Larut Malam
Foto Kisah Tim Pemakaman Covid-19; Sempat Dijauhi Warga, Kerja Larut Malam

Oleh LenggogeniPADANG - Dedy Darmady tak menyangka bakal terpilih sebagai tim pemakaman jenazah korban Covid- 19. Sudah ratusan jenazah terlibat ia dalam proses pemakamannya.

Dedy, sapaan akrabnya bercerita kisahnya itu berawal pada 16 April. Saat itu, melalui perintah Kepala Dinas Lingkungan Kota Padang, Dedy ditugaskan untuk pemakaman Covid-19. Ia diminta untuk mencari tujuh orang temannya dalam satu tim. Dalam satu tim itu, terdiri driver, penyemprot disinfektan dan pemakaman."Saya terkejut. Berkat keyakinan dan atas izin Allah SWT saya menerima tugas itu," ucap Dedy tenaga honorer yang sehari-hari bekerja di kapal.

Tugas pertamanya menguburkan jenazah di Pasaman. Ia bersama enam temannya berangkat ke Pasaman. "Saya pamit sama istri. Selama perjalanan, saya belajar prosesi pemakaman melalui Youtube. Saya pratikkanlah apa yang saya tonton itu. Tapi, saya grogi, saat itu, pak Mahyeldi ikut melihat prosesi penguburan jezanah terpapar sesuai Covid-19," kenang Dedy.Selama menjadi tim penguburan jenazah korban Covid-19, ia mengalami banyak suka dan dukanya.

"Saat bulan puasa, wabah ini sedang maraknya. Kami bekerja hingga tengah malam. Kita harus standby jam berapapun. Jenazah Covid-19 harus dimakamkan saat itu juga. Artinya jenazah tidak boleh dimalamkan," ucap Dedy bersama- teman-teman bekerja pemakaman dengan penerangan seadanya. "Seiring berjalannya waktu, sekarang kami bertugas sampai jam lima saja. Malam tugas dari BPBD, karena alatnya lengkap," ucap Dedy.Dedy menceritakan saat pemakaman di malam hari, ia hanya meraba-raba saja. Begitu pula saat hujan turun. Akses menuju pemakaman di Bungus, lokasi pemakaman jenazah korban Covid-19 pun berbukit, licin dan becek.

"Kami dipermudahkan Allah SWT dalam pemakaman protokol Covid-19," jelas Dedy yang sudah tiga kali melakukan swab. "Alhamdullilah hingga saat ini kami dan teman-teman hasilnya negatif," ucap Dedy yang bekerja khusus memakamkan jenazah."Pertama, pengali kubur bekerja mengalinya. Sesudah tanah digali, pengali kubur pulang. Kami berangkat ke lokasi pemakaman dengan APD lengkap. Kami membagi tugas. Ada bagian penyemprotan dengan disinfektan dan mengangkat jezanah dari ambulans menuju liang lahat. Jenazah bersama petinya dimasukan dalam liang lahat, penimbunan dan mendoakan jenazah. APD kami buka dan dibakar," jelas Dedy yang merasa sedih, ada warga yang menjauhnya yang diawal-awal ia menjalani tugas ini.

"Alhamdullilah sekarang mereka mengerti dengan profesi saya saat ini," ucap Dedy.Di akhir wawancara, Dedy dan teman-teman berharap pemerintah memperhatikan nasibnya. Setidaknya diangkat menjadi pegawai tetap dan bisa terus mengabdi untuk Kota Padang. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini