[caption id="attachment_5352" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi. (*)[/caption]PADANG - Konversi minyak tanah ke gas belum tuntas, minyak tanah subsidi sudah disetop di beberapa daerah Sumbar. Akibatnya masyarakat harus rela membeli minyak tanah dengan harga keekonomian.
Kondisi ini terlihat di Padang yang telah dinyatakan close sejak 2014 lalu oleh pemerintah. Padahal dari 11 kecamatan baru dua kecamatan saja yang benar-benar sudah siap konversi sedangkan Sembilan daerah lainnya masih banyak yang belum tersentuh. Ada tiga daerah yang dinyatakan close Padang, Sawahlunto dan Pariaman.Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sumbar, Marzuki Mahdi melalui Kepala Seksi (Kasi) Migas, Jon Kimberly Rabu (6/5) mengatakan, ESDM telah berusaha untuk menyurati kepada pemerintah pusat terkait dengan dikeluarkannya status close untuk tiga daerah ini. Hal ini disebabkan di daerah yang dinyatakan close tersebut masih banyak warga yang mebutuhkan tapi belum menerima gas subsidi.
“Sampai saat ini kita belum menerima jawaban dari pusat tentang hal ini. Akibatnya masyarakat harus membeli Mita dengan harga ekonomi. Kasihan juga kita, daerah yang dinyatakan close tidak lagi menerima Mita bersubsidi,” jelasnya. (yose) Editor : Eriandi, S.Sos
