“Kami memprediksi total yang menjadi korban sebanyak 14 anak. Namun yang baru melapor baru tiga orang anak,” kata Rico Sabtu (20/11/2021).
Rico menyebutkan, tiga anak yang diketahui menjadi korban masing-masing berumur delapan, sembilan dan 11 tahun. Korban kini didampingi unit pelayanan perempuan dan anak (PPA). “Kejadian pencabulan ini berawal sejak Oktober 2021. Aksinya dicurigai warga hingga dilakukan visum terhadap korban,” jelasnya.Sebelumnya, pelaku diamankan oleh warga pada Jumat (19/11/2021) malam. Warga geram oleh ulah pelaku hingga akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Modus pelaku melakukan aksi pencabulan diketahui membujuk anak-anak dengan cara meminjamkan handphone.
kasus ini sebelumnya telah terungkap sejak Oktober 2021. Ketika itu, warga juga telah ribut dengan pelaku.“Salah satu orang tua korban menemui ketua rukun tetangga. Pada saat itu, seorang anak mengakui menjadi korban dan menyebut beberapa nama anak lainnya yang jadi korban,” kata Rico.
Kasus ini sebelumnya telah terungkap sejak Oktober 2021. Ketika itu, warga juga telah ribut dengan pelaku.
“Salah satu orang tua korban menemui ketua rukun tetangga. Pada saat itu, seorang anak mengakui menjadi korban dan menyebut beberapa nama anak lainnya yang jadi korban,” kata Rico, Kemudian, kata dia, dilakukan visum terhadap sejumlah anak. Dari hasil visum ini ditemukan bukti pencabulan yang dilakukan pelaku hingga akhirnya warga kembali geram. Pelaku selanjutnya diamankan warga. Unit PPA Satreskrim Polresta Padang yang mendapatkan informasi, langsung mendatangi lokasi dan membawa pelaku. “Aksinya dicurigai warga hingga dilakukan visum terhadap korban. Modus pelaku melakukan aksi pencabulan diketahui membujuk anak-anak dengan cara meminjamkan handphone,” ujarnya.Rico mengungkapkan, pelaku merupakan pendiri musala tersebut. “Perbuatannya dilakukan di dalam kamar musala. Tapi dia (pelaku) tidak tinggal di situ,” tuturnya. (arief)
Editor : Eriandi