[caption id="attachment_49971" align="alignnone" width="650"]
Jalan By Pass Padang (rahmat zikri)[/caption]PADANG - Kerja kontraktor pembangunan jalur dua By Pass, Padang dinilai tak profesional. Satuan Kerja (Satker) dari pemerintahdiharapkan untuk bersikap tegas dan memberikan sanksi.
Ketua Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Sumbar, M. Nurnas mengatakan terlepas dari sudah habisnya kontrak kerja, terlihat jelas tak profesionalnya kontraktor dari Korea, kyeryong Construction Industrial-PT. Yala Persada Angkasa."Padahal mereka kontraktor dari luar negeri. Tapi kerjanya lebih buruk dari kontraktor lokal," ujar M. Nurnas, Rabu (1/3).
Yang paling terlihat jelas adalah tak selesainya secara utuh hampir seluruh ruas jalan jalur dua By Pass. Ada yang median jalan tak selesai, dan bahu jalan pun tak selesai.Ruas jalan yang tak selesai itu, kata dia, tak ada hubungannya dengan belum bebasnya lahan. Sebagian, kata dia, lahan itu sudah bebas. Namun tetap saja pada lahan yang sudah bebas itu, pembangunan jalannya tak selesai. Ini menunjukkan kontraktor lalai.
"Jangan hanya salahkan masyarakat tentang pembebasan lahan karena tak selesainya pembangunan jalan itu," ujarnya.Selain masalah tak selesainya pengerjaan. Nurnas menilai banyak pula teknis pembangunan yang tak diselesaikan dengan baik. Salah satunya perbedaan tinggi/ketebalan jalan yang masih kasar dan tak diperhalus."Paling menggangu itu brem (perbedaan tinggi/ketebalan jalan) yang tak dihaluskan. Tingginya bisa 2-3 cm. Ini berbahaya untuk masyarakat," ujar Nurnas. (titi)
Editor : Eriandi, S.Sos
