[caption id="attachment_75067" align="alignnone" width="650"]
Ketua KPK, Agus Rahardjo (antara)[/caption]JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus mendalami kasus dana hibah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Adapun beberapa pejabat diamankan lembaga antirasuah dalam operasi tangkap tangan (OTT), semalam.
Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan, tak menutup kemungkinan penyidik KPK akan menyelidiki dana hibah lainnya yang berasal dari Kemenpora, termasuk dana untuk Asian Games 2018."Karena kalau kami lihat Kemenpora, pasti bukan hanya dana hibah ke KONI. Ada juga yang ke IOC (Komite Olimpiade Internasional). Kami bisa meng-trace juga misalkan dana Asian Games. Jadi, kami akan menelusuri itu," tutur Agus di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/12).
Ia melanjutkan, ketika melakukan OTT kemarin, KPK hanya menemukan bukti dugaan fee kickback pencairan dana hibah Kemenpora ke KONI berada di rekening Deputi IV Prestasi Olahraga, Mulyana, yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. "Uang kan hanya Rp200 juta, sama Rp100 juta di ATM-nya Pak Deputi tadi, ATM itu ternyata disuplai dari kickback," papar Agus.Diwartakan okezone, KPK menangkap lima pegawai Kemenpora dalam OTT pada Selasa, 18 Desember 2018, malam. Mereka adalah Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana, seorang PPK, seorang bendahara, dan dua staf.Dari hasil pengembangan, total sembilan orang diamankan tim penindakan KPK, sejak kemarin malam. Kesembilan orang itu masih dalam pemeriksaan intensif. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang ditangkap. (aci)
