JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi akan mempelajari Dokumen Panama atau "Panama Papers" yang di dalamnya berisi perseorangan dan perusahaan yang terindikasi berasal dari Indonesia."KPK mempelajari nama-nama yang ada di dokumen itu," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Syarif mengakui bahwa simpanan "offshore" merupakan salah satu kendala yang dihadapi penegak hukum tidak hanya di Indonesia, namun juga di luar negeri.Jika "Panama Papers" dijadikan barang bukti, maka harus melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum luar negeri. "Bisa dilakukan secara 'agency to agency', bilateral, maupun multilateral," ucap Syarif.
Di antara daftar Panama Papers itu ada nama besar yang tercantum dalam list ialah Rachmat Gobel, Chairul Tanjung, Erick Thohir, James T Riady, Sandiaga Uno, Bambang Subianto dari ribuan orang dan perusahan yang tercatat.Nama-nama dalam list itu terhubung dengan 43 perusahaan yang merekayasa pembebasan pajak (offshore). Masih dari laman yang sama, muncul 2.190 alamat di Indonesia yang terdata dalam kolom Listed Addresses.(*/lek)Sumber:antara
Editor : Eriandi
