Laboratorium FK Unand Ada Terima Sampel Swab dari Limapuluh Kota, Tetapi Minim Sekali

×

Laboratorium FK Unand Ada Terima Sampel Swab dari Limapuluh Kota, Tetapi Minim Sekali

Bagikan berita
Foto Laboratorium FK Unand Ada Terima Sampel Swab dari Limapuluh Kota, Tetapi Minim Sekali
Foto Laboratorium FK Unand Ada Terima Sampel Swab dari Limapuluh Kota, Tetapi Minim Sekali

PADANG - Pihak Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas membeberkan pengiriman sampel swab dari Kabupaten Limapuluh Kota yang viral beberapa hari terakhir."Ada kita terima sampelnya. Tetapi hanya 5 sampai 10 sampel sekali kirim. Sementara daerah lain sampai ratusan," ujar Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand," dr Andani Eka Putra melalui aplikasi online, Jumat (8/4) malam.

Pihaknya khawatir masih negatifnya Covid-19 di Limapuluh Kota, karena minimnya sampel yang masuk untuk diperiksa di laboratorium.Sebelumnya Aktivis Masyarakat Sipil dan Anak Nagari Luak Limopuluah Muhammad Bayu Vesky, mendesak agar Pemkab Limapuluh Kota melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dapat bersikap terbuka dan transparan dalam memberikan informasi publik. Desakan tersebut disebabkan adanya informasi jika Pemkab Limapuluh Kota menjadi salah satu daerah di Sumbar yang tidak mengirim sampel spesimen ODP untuk dilakukan pemeriksaan pool test, sebagai upaya penanganan Covid-19.

"Kita meminta Pemkab lebih transparan memberi informasi. Pemkab Limapuluh Kota, dalam hal ini, Dinas Kesehatan di bawah pimpinan Bu Kadis Kesehatan Limapuluh Kota, supaya memberi informasi kepada publik. Apalagi ini berkaitan dengan rencana riset kesehatan," ujar Bayu, dalam diskusi publik di WAG Melawan Corona Payakumbuh-Limapuluh Kota, Kamis (7/5).Ia mempertanyakan alasan serta penyebab belum dikirimnya 100 sampel spesimen yang diminta oleh Pemprov Sumbar. Bayu memastikan, akan mendukung penuh semangat bupati utk zero Covid-19 di Limapuluh Kota. "Tapi kami tidak akan membiarkan terjadinya ketidaktransparansian, yang berakibat adanya indikasi menutup-nutupi informasi. Menjadi tidak lucu, sampel tak dikirim, lalu kita teriak-teriak zero," tegas Bayu.

Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, yang dihubungi terpisah, Jumat (8/5), menyorot, lambannya Tim Gugus Tugas membuat kebijakan serta mengambil langkah-langkah penanganan. Salah satunya, adanya keterlambatan pengiriman sampel untuk pool test, yang sifatnya sangat mendesak."Seperti kita lihat di lapangan, Limapuluh Kota sangat rentan terjangkit, karena berada di sekitar zona merah. Bidang-bidang gugus tugas perlu ada tupoksi yang jelas, terutama dalam memberi informasi ke masyarakat," sebutnya. (yuke)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini