[caption id="attachment_49237" align="alignnone" width="570"]
Banjir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (Foto: BNPB)[/caption]
SUMBAWA – Lagi-lagi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda bencana banjir. Hujan deras yang berlangsung terus menerus selama lima hari terakhir mengakibatkan sungai-sungai meluap.Dari informasi Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada Okezone, banjir “mengepung” tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa.
Banjir yang melanda sejak Senin 6 Februari 2017 hingga hari ini, Sabtu (11/2/2017), meluas ke tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Ilir.Tercatat ada 40.291 jiwa yang terdampak banjir. Di lima kecamatan, yakni Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa dan Unter Iwes, korban banjirnya mencapai 31.670 jiwa atau 8.375 KK.
Sementara di Kecamatan Moyo Utara, terdampak 5.669 jiwa, serta Kecamatan Moyo Ilir 2.952 jiwa, di mana ketinggian airnya antara 30-70 cm. Banjir di Sumbawa ini terbilang fluktuatif karena tergantung dari curah hujanPenanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat. Tim Reaksi Cepat BNPB terus dilokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD dalam manajerial, pendanaan, logistik dan tertib administrasi.Untuk penanganan pengungsi, setiap camat diminta mendirikan dapur-dapur umum dan Dinas Kesehatan juga diminta membuka Puskesmas selama 24 jam penuh.Dari BPBD Provinsi NTB, kini setidaknya sudah tersalurkan 900 dus air mineral, 120 paket lauk pauk, 700 dus mi instan, 60 paket tambahan gizi, 20 paket kitware, 25 lbs selimut dan matras, 20 paket family kit, 50 paket hygiene, serta 10 paket sandang.
Meski begitu, korban banjir yang saat ini mengungsi di berbagai pos pengungsian, masih membutuhkan air bersih. Pasalnya, sumber dari PDAM airnya keruh. (rahmat)
