JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk, bersama produk andalannya Kecap Bango luncurkan “Program Petani Muda”. Bertujuan untuk mendorong regenerasi petani agar #KelezatanAsli kuliner Indonesia tetap terjaga dari generasi ke generasi.Seluruh pecinta kuliner juga dapat menunjukkan dukungan mereka terhadap program tersebut dengan bergabung dalam gerakan #PetaniUntukIndonesia yang disebarluaskan oleh Bango melalui kemasan khusus “Cita Mallika”.
Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia Tbk, Harnie Raharja di Jakarta Rabu (25/9) menjelaskan, Bango berkomitmen terus mengangkat kelezatan kuliner Indonesia. Hal ini Bango melihat bahwa penerapan prinsip pertanian berkelanjutan, salah satunya melalui regenerasi petani.Sejak 2001, Bango melalui Yayasan Unilever Indonesia bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) bersama mitra lainnya kembangkan komunitas petani kedelai Mallika melalui “Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam.
Dalam mendorong regenerasi petani dan menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan berkualitas Bango menggagas “Program Petani Muda” berkolaborasi dengan The Learning Farm Indonesia.Program ini memberikan pembinaan intensif kepada puluhan petani muda yang potensial tentang keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam terhadap peningkatan kesejahteraan. Kesempatan ini akan membuka peluang mereka untuk menjadi agen perubahan, jelasnya.
Disampaikan oleh Nona Pooroe Utomo selaku Executive Director The Learning Farm Indonesia, Bango dan ‘The Learning Farm’ bersama-sama mengembangkan kurikulum ‘Program Petani Muda’. Mendorong semangat generasi muda dalam melanjutkan regenerasi petani.Bango mengajak seluruh pecinta #KelezatanAsli kuliner Indonesia untuk mendukung program ini melalui Bango kemasan khusus “Cita Mallika”. Dimana setiap kemasannya akan berikan pelatihan tani untuk pemuda Indonesia."Berharap melalui program ini regenerasi petani memenuhi target yang dicapai. Dengan regenerasi yang terjaga, ketersediaan bahan pangan akan ikut terjamin dan pelestarian #KelezatanAsli kuliner Indonesia dapat terus dilakukan," tutur Hernie. (smn)
Editor : Eriandi, S.Sos
