Libur Boleh, Jangan Lupa Protokol Kesehatan

×

Libur Boleh, Jangan Lupa Protokol Kesehatan

Bagikan berita
Foto Libur Boleh, Jangan Lupa Protokol Kesehatan
Foto Libur Boleh, Jangan Lupa Protokol Kesehatan

Oleh: Eri OktazulmiPADANG - Libur akhir tahun selalu akrab dengan kata meriah. Orang-orang biasanya bepergian ke luar dengan keluarga, teman, atau kerabat dengan tujuan sebahagian besar adalah tempat wisata.

Memang libur akhir tahun menjadi momen yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Hitung-hitung melepas penat dari rutinitas bulan-bulan yang sudah berlalu.Biasanya Kota Padang, sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata juga kebagian "kue" pariwisata saat libur akhir tahun. Orang-orang akan "berselingkik" memadati lokasi-lokasi wisata, terutama destinasi yang menjadi andalan dan sudah "kondang".

Sebut saja Pantai Padang, Gunuang Padang, Jembatan Siti Nurbaya, kawasan Muaro Batang Arau, dan tak lupa Pantai Air Manis yang masyur dengan legenda Malin Kundang. Puncaknya, biasanya terjadi di malam pergantian tahun. Kawasan pantai yang memanjang di tepian kota menjadi padat disertai riuh pesta kembang api.Namun lagi-lagi, tiada yang bisa menjamin kondisi akan selalu sama. Dan biasanya setiap kondisi berubah, tata cara pun akan ikut berubah. Tak terkecuali bagi sektor pariwisata. Situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda harus jadi perhatian serius ketika hendak berwisata. Setidaknya membuat kita jadi mawas diri.

Wisatawan tak bisa lagi beramai-ramai atau bekerumun seperti tahun yang sudah-sudah. Sebab virus dengan kode Covid-19 selalu menguntit di setiap keramaian. Oleh karenanya kesadaran pengunjung diperlukan jika memang niat berwisata tak bisa dibendung. Paling tidak dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.Gunanya untuk menanggulangi serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 mutlak harus diterapkan. Sehingga angka yang terinfeksi virus di Padang tidak melonjak, dan tidak menjadikan lokasi wisata sebagai klaster baru penyebaran virus.

Protokol kesehatan yang mesti diterapkan itu adalah wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Bukan hanya kepada wisatawan, protokol kesehatan juga ditegaskan kepada pelaku usaha, pengelola, serta pihak manapun yang bergerak di bidang pariwisata.Khusus untuk Kota Padang, pemerintah setempat telah merekomendasikan dua destinasi wisata yang-setidak-tidaknya lebih aman di tengah pandemi Covid-19. Dua destinasi tersebut adalah Gunuang Padang, dan Pantai Air Manis yang tersohor dengan legenda Malin Kundangnya. "Ada dua lokasi yang kami rekomendasikan untuk mengisi liburan akhir tahun yaitu Pantai Air Manis dan kawasan Gunuang Padang," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Arfian.

Kedua destinasi tersebut direkomendasikan karena memang sudah dinobatkan sebagai destinasi wisata adaptif Covid-19 sebelumnya. Dengan pengertian Pantai Air Manis yang dikelola pihak ketiga, serta kawasan Gunuang Padang yang merupakan wisata berbayar telah menerapkan protokol kesehatan untuk menanggulangi Covid-19 secara tegas dan ketat.Seperti pemakaian masker, mencuci tangan, dan pembatasan pengunjung sebagai kebijakan menjaga jarak.

Selain itu yang menjadi pembeda bagi destinasi adaptif COVID-19 adalah tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung penerapan protokol kesehatan, salah satunya tempat mencuci tangan. "Dengan demikian setidaknya itu pengunjung bisa merasa aman dan tidak was-was ketika berwisata," jelasnya.Wisata berbayar juga memungkinkan pengelola bersikap tegas dengan melarang orang-orang yang tak menggunakan masker masuk. Sedangkan untuk kawasan Pantai Padang yang sifatnya terbuka, Arfian mengakui sukit untuk mengawasi kedatangan orang serta membatasi pengunjung.

Namun untuk memastikan kegiatan wisata berjalan aman, Pemerintah kota telah membentuk tim pengamanan yang akan mengawasi saat momen libur akhir tahun. Tim tersebut dimotori oleh pihak Kesbangpol dan Satpol-PP. "Petugas nantinya yang akan mengawasi langsung penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker dan menjaga jarak," jelasnya.Pemerintah pun pada sisi lain juga berharap sektor pariwisata bisa menggeliat kembali karena merupakan potensi pemasukan bagi daerah. Jika berkaca pada 2019, setidaknya momen liburan akhir tahun menyumbangkan sekitar Rp500 juta untuk pemasukan daerah, dari destinasi wisata yang ada.

Namun di tengah situasi pandemi, kondisi kesehatan pun harus dijadikan pertimbangan di samping aspek bisnis.Karena itu pihaknya meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menanggulangi Covid-19.

Bagi wisatawan yang masih saja "bandel", ada Perda nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang bisa diteraokan.Aturan tersebut memuat sanksi administrasi, denda, hingga kurungan bagi para pelanggar. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolresta Padang AKBP Imran Amir agar masyarakat serta pelaku usaha patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini