
BUKITTINGGI – Ramai bergelintin-pintin. Itulah suasana Bukittinggi pada momen penghujung 2016. Kota yang kini memasuki usia 232 tahun ini sejak Jumat (30/12) sudah dibanjiri pengunjung, baik wisatawan nusantara, mancanegara serta masyarakat daerah sekitar.
Pantauan Singgalang selepas Shalat Jumat, kawasan Seputar Jam Gadang (Sejagad) benar-benar lautan manusia. Bak samuik tapangkua. Para orang tua menggendong anak. Amai-amai bercanda dengan anak dan cucu dengan membentang tikar di pelataran taman. Kawula muda tak ketinggalan bersama partner. Mereka bercanda sepuasnya sambil menikmati udara sejuk Kota Tri Arga.
“Senang sekali, dapat libur di kota sejuk ini,” ujar Tina, pengunjung asal Bangkinang, Riau. Cewek 27 tahun ini datang satu mobil bersama empat saudaranya dan sengaja menghabiskan libur di kotawisata sambil menikmati pergantian 2016-2017. Mereka memilih Bukittinggi sebagai objek kunnjungan dengan alasan iklim yang sejuk, alam nan indah di samping kuliner dengan citarasa mengundang selera.
Tempat-tempat perbelanjaan seputar Pasar Atas dan Jalan Minangkabau juga membludak. Di sela-sela petakan toko bagi pedagang kaki lima, dimanfaatkan pula sebagai tempat mencari hidup bagi pedagang dadakan. Mereka menyediakan mainan anak-anak, makanan ringan, cindramata dan lainnya. Para pedagang tersebut selain nota bene Bukittinggi dan wilayah sekitar, juga dari daerah tetangga.
“Awak lah biaso manggaleh di libur akhir tahun,” aku seorang pedagang asal Canduang, Agam yang manjajokan aneka kaos bermerek jam gadang.