Lingkungan Bersih, Rupiah Mengalir di Bank Sampah Permata Rawang

×

Lingkungan Bersih, Rupiah Mengalir di Bank Sampah Permata Rawang

Bagikan berita
Foto Lingkungan Bersih, Rupiah Mengalir di Bank Sampah Permata Rawang
Foto Lingkungan Bersih, Rupiah Mengalir di Bank Sampah Permata Rawang

PADANG - Bank sampah Permata Rawang di Komplek Permata Indah Rawang Ketaping, Padang terus melanjutkan aktivitasnya. Penimbangan kedua dilakukan Minggu (22/9). Rupiah mulai mengalir ke masyarakat yang mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang.

Di bank sampah tersebut, sampah organik juga dibeli. Sisa nasi, makanan terbuang dan bahan lain yang bisa dioleh juga dibeli. Harganya memang beda dengan sampah organik. Namun, itu juga bernilai ekonomi.Direktur Bank Sampah Permata Rawang, Solvia Effendi menyebutkan, kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah memang harus ditingkatkan. Sebagai tahap awal, yang dilakukan warga dengan mengumpulkan sampah, sehingga membuat lingkungan bersih patut diapresiasi. "Warga mengumpulkan sampah, rupiah juga mengalir kepada mereka. Tak ada yang sia-sia di bank sampah," katanya.

Solvia menyebutkan, kertas telur saja dihargai Rp200 perlembar. Belum lagi botol minuman, kaleng dan sebagainya. Pengurus bank sampah juga mengedukasi warga untuk memilah, sehingga sampah yang sedianya bernilai rendah, akhirnya bernilai lebih mahal.

Wakil Direktur Organik, M. Arsal menyebutkan, keberadaan bank sampah memang masih dianggap kurang menarik bagi sebagian warga Padang dan Sumbar umumnya. Teraturnya pembuangan sampah di tempat pembuangan sampah sudah melegakan masyarakat, tetapi menjadi madalah besar bagi pemerintah dan penggiat lingkungan.

Menurut dia, sampah di TPA semakin hari semakin menumpuk. Pengeloaan sampah dengan metode 3R belum membaur dalam masyarakat. "Kami d iantara pegiat lingkungan di Padang mencoba mensosialisikan pengolahan sampah. Dengan mendirikan bank sampah Permata Rawang," katanya.Dikatakan M. Arsal, selain pengelolaan sampah an organik pengurus juga mengolah sampah organik menngunakan maggot BSF dengan teknologi bio konversi. Sampah organik masyarakat yang sudah di pilah disetor ke bank sampah dan diolah olah bidang organik menggunakan maggot BSF. Pengolahan sampah organik dengan ini menghasilkan maggot BSF sebagai pakan unggas dan ternak. Bekas maggot (kasgot) sebagai pupuk pertanian.

"Inilah yang akan tonjolkan di bank sampah Permata Rawang. Selain pengolahan sampah organik basah dengan maggot BSF juga mengolah sampah organik kering dengan teknologi aerob dan an aerob komposter," katanya.Dijelaskan M. Arsal, dalam menjalankan kegiatan ini pengurus membutuhkan dukungan berbahai elemen masyarakat, terutama pemerintah.

Belum adanya sekretariat yang representatif juga menjadi kendala dalam melakukan sosialisasi dan koordinasi sesama pengurus. "Semoga dengan berdirinya bank sampah Permata Rawang dapat membantu pengolahan sampah di Padang," katanya. (andri)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini