Manager PLN Muara Labuh Agung Ariwibowo menjelaskan persoalan kepada jemaah. (afrizal amir)[/caption]
PADANG ARO - Seringnya listrik padam, tegangan tak stabil dikeluhkan konsumen di Solok Seletan. Apalagi di saat Ramadhan ini, pemadaman listrik cukup mengganggu.
Gangguan itu selain disebabkan layang-layang tersangkut di jaringan transmisi, juga adanya akibat cuaca buruk. Apalagi, jaringan listrik Solsel saat ini masih mengandalkan Gardu Induk (GI) di Solok.
Hal ini dijelaskan Manager PT (Persero) PLN Muara Labuh Agung Ariwibowo, saat Bupati H. Muzni Zakaria meminta penjelasan tentang seringnya lampu mati mati hidup di Solok Selatan. Penjelasan itu disampaikan di hadapan jemaah Masjid Al-Muhajidin jorong Lubuk Paraku, Nagari Alam Pauh Duo saat adanya agenda TSR, Kamis (8/6) malam. Ditambahkan Agung, bentangan jaringan listrik di Solsel masih mengandalkan GI dari Solok. Ia menyebutkan Solok Selatan memiliki dua sumber tenaga listrik yang bisa menjamin untuk ketersediaan listrik. Akan tetapi belum ada GI. Maka otomatis aliran listrik Solok Selatan masih tergantung dengan dukungan arus dari GI Solok.
Selain itu, gangguan listrik mati juga disebabkan oleh adanya gangguang dari laying-layang tersangkut di jaringan listrik yang dipaksa ditarik pemiliknya. Dampaknhya sudah pasti, beradunya kabel listrik dan sudah dipastikan akan terjadi gesekan yang bisa terjadi kebakaran. Muaranya tentusaja lampu akan mati.
Meski demikian, Agung Ariwibowo menjamin listrik di Solsel tidak akan terganggung lagi, jika sudah tuntaskan pembangunan GI di beberapa titik di Solsel untuk menyambut pembangunan tenaga listri PLTP yang tengah dibangun Supreme Energy Muaralabuh di Liki Pekonina. (Af)
Editor : Eriandi
