[caption id="attachment_33735" align="alignnone" width="650"]
Petugas mengangkat bagian Mobil Panther yang hanyut di Batang Agam, Baso (kasnadi)[/caption]PAYAKUMBUH - Sejumlah warga mengungkapkan, lokasi tabrakan Isuzu Panther bermuatan uang dengan motor di Jembatan Titih, kawasan PLTA Agam memang sangat rawan kecelakaan
Anirman, warga setempat mengatakan lokasi itu setiap tahun terus memakan korban jiwa.Menurutnya, kondisinya jalan yang ada tikungan serta di sisi badan jalan ada tebing dan jurang. "Untuk itu, setiap pengendara harus lebih hati-hati melintasi ruas jalan tersebut," kata dia.
Hal yang sama juga Muhammad Alfitra. Ia mengaku tak berani berkendara dengan kecepatan tinggi di sana. "Terlambat melakukan pengereman saja bisa berujung celaka," tuturnya.Menurutnya, terjunnya pengendara ke dalam sungai di sana sudah berulang kali. "Karena sungainya dalam dan airnya deras, jarang yang selamat kalau sudah tenggelam di sana," tutur pemuda ini.
Warga lain, Rahmat mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya warga setempat sudah sangat mengenal lokasi itu rawan kecelakaan. "Semua warga di sini sudah tahu. Tak sedikit korban berjatuhan di sana, dan tiap tahun ada saja yang meninggal kecelakaan di situ," terangnya.Sebelumnya Isuzu Panter pembawa uang ke sebuah bank di Payakumbuh terjun ke Batang Agam, setelah bertabrakan dengan sepeda motor, Jumat (17/6).Hingga saat ini baru dua korban yang ditemukan, yakni Dedet asal Padang dan Wahyu asal Muko-Muko Bengkulu. Sementara satu korban lagi, Yosep Permando asal Pekanbaru Riau masih dalam pencarian. (aci)
Editor : Eriandi, S.Sos
