Mahasiswa Unand Ciptakan Aplikasi Pengaduan Bullying

×

Mahasiswa Unand Ciptakan Aplikasi Pengaduan Bullying

Bagikan berita
Foto Mahasiswa Unand Ciptakan Aplikasi Pengaduan Bullying
Foto Mahasiswa Unand Ciptakan Aplikasi Pengaduan Bullying

PADANG - Sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang yang tergabung dalam Tim Hero berhasil membuat aplikasi berupa platform digital untuk pengaduan perundungan baik perundungan fisik, psikologi, seksual maupun siber dengan sistem pengaduan berlandaskan bukti.Platform ini juga dapat membantu institusi terkait (sekolah, universitas dan lainnya) untuk memantau dan mengukur kesehatan mental penggunanya dengan berbasis progressive web app yang diberi nama Hero.

Salah seorang Tim Hero, Nurul Azizah Dhuha mengatakan, platform ini menyediakan tempat pengaduan yang dapat diawasi oleh institusi pengguna aplikasi. Tak hanya sekolah, bahkan perguruan tinggi dan institusi lain juga dapat menggunakannya.Sehingga institusi terkait dapat menindaklanjuti kasus perundungan dengan menganalisis bukti berupa foto dan deskripsi kejadian yang dikirimkan oleh pengadu. Pengaduan dapat dilakukan oleh korban maupun pihak ketiga yang kerahasiaan identitasnya dijaga sehingga pengadu tidak perlu malu, cemas atau takut menjadi korban selanjutnya.

Selain tempat pengaduan, platform ini dapat membantu institusi terkait untuk memantau dan mengukur kesehatan mental penggunanya. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan fitur untuk mengajukan pertanyaan dalam bentuk kuesioner mengenai kesehatan mental.“Kelebihan lain platform ini adalah dapat mempermudah pengguna dalam mengungkapkan permasalahan yang sedang dialami tanpa harus tatap muka secara langsung,” kata mahasiswa Jurusan Psikologi ini.

Platform ini juga menyediakan artikel persuasif mengenai edukasi psikologi. “Hero diharapkan dapat membantu dalam mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan mental pengguna, terutama bagi korban, pelaku atau orang yang menyaksikan kejadian perundungan,” lanjutnya.Hero katanya merupakan salah satu tim dari Universitas Andalas yang mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021. PKM ini merupakan salah satu kegiatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mewadahi ide kreatif dan inovatif mahasiswa di Indonesia.

Tim Hero terdiri dari lima mahasiswa dari beberapa jurusan dan satu orang dosen pembimbing, yakni Muhammad Ilhamdi Rusydi (dosen pembimbing), Yoan Winata (ketua) dengan anggota Dhiny Yurichy Putri, Budi Agung Santoso, Nurul Azizah Dhuha, dan Muhammad Khalish.Ide pembuatan aplikasi ini didasari fenomena bullying atau perundungan telah menjadi permasalahan yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, begitu juga dengan Indonesia. Data hasil riset Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa 41,1% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.

“Masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini lebih rentan terjadinya cyberbullying (perundungan siber) karena anak-anak lebih banyak melakukan aktivitas menggunakan media elektronik dan internet daripada berkumpul secara langsung,” jelas NurulBaik perundungan secara langsung, maupun perundungan siber memiliki dampak buruk terhadap korban dan pelaku perundungan. Korban dapat mengalami gangguan pada kesehatan fisik maupun psikologis seperti trauma yang berlanjut hingga dewasa hingga keinginan untuk bunuh diri. Pelaku perundungan yang dibiarkan secara terus menerus dapat berlanjut ke perilaku kekerasan dan kriminal lainnya.

Peranan orang tua, guru dan teman korban sangat penting dalam kasus perundungan karena reaksi orang ketiga dapat menghentikan perundungan lebih lanjut. Namun, korban perundungan cenderung untuk tidak mau mengadu ke orang tua, guru atau orang dewasa lainnya karena merasa malu, takut atau tidak ingin dikatakan pengadu. Teman korban juga takut untuk mengadu karena tidak ingin terlibat dan menjadi korban selanjutnya.Akibatnya orang tua dan guru tetap tidak tahu dan tidak dapat menghentikan kasus perundungan yang terjadi.

Fitur-fitur yang tersedia di platform Hero diantaranya tempat pengaduan perundungan berlandaskan bukti, fitur pemantauan kesehatan mental, fitur chat dengan institusi terkait dan artikel edukasi psikologi.Rencana tim kedepannya yaitu dapat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat agar platform Hero ini dapat digunakan oleh sekolah-sekolah, tidak hanya digunakan di Sumatra Barat, namun bisa digunakan oleh banyak instansi di seluruh Indonesia. (yunisma)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini