[caption id="attachment_24031" align="alignnone" width="650"]
Komisioner KPU Sijunjung tengah menjawab pertanyaan majelis saat sidang kode etik di ruang sidang Bawaslu Sumbar, Rabu (27/1).(defil)[/caption]
PADANG - Sidang etik yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Bawaslu Sumbar, Rabu (27/1) berlangsung cukup panas. Pantauan Singgalang, majelis mencecar lima teradu komisioner KPU Sijunjung.Seperti majelis pemeriksa dari DKPP Sumbar Adi Wibowo mengatakan teradu sudah salah karena tidak menghadiri undangan Panwaslih Sijunjung untuk diminta klarifikasi.
Adi Wibowo juga mengatakan KPU Sijunjung seperti jelangkung. Pada 11 November KPU tak hadir ke Panwaslih, padahal sudah diundang. Tapi setelah itu KPU malah datang ke Panwaslih walau sudah mengirim surat penjadwalan ulang pemanggilan. "Ini sama seperti jelangkung diundang tak datang, tak diundang malah datang," ujarnya.Hal itu dibantah Ketua KPU Sijunjung Taufiqurahman. Ia bukan sengaja tidak menghadiri panggilan Panwaslih. Bukan pula tidak menghargai. Namun karena KPU saat itu sibuk."Saat itu beban kerja sangat banyak, makanya kami tidak bisa hadir," ujarnya. (defil)
Editor : Eriandi
