PADANG - Saat ini, Solok Selatan (Solsel) masih kalah dibanding kabupaten/kota lain di Sumbar, walau sudah keluar dari status daerah tertinggal pada 2019. Padahal dari sisi potensi, SDA Solsel sungguh hebat dan luar biasa."Tidak bisa tidak, Solsel harus bangkit. Harus mengejar ketertinggalan. Kita akui Solsel sejak lahir hingga kini ada kemajuan, tapi larinya masih kalah ketimbang kabupaten/kota lain sehingga berada di baris belakang," sebut tokoh Solsel asal Muara Labuh, Tony Martha Johan kepada Singgalang, Selasa (7/1) di Padang.
Wakil Ketua Relawan Ambasador paslon Anies-Sandi saat Pilkada DKI itu, menyebutkan untuk mengejar ketertinggalan itu, mau tidak mau, SDM harus ditingkatkan. Sebab di sinilah akar semuanya. Percuma saja SDA berlimpah yang dimiliki Solsel tapi tidak bisa dioptimalkan pemanfaatannya untuk kemajuan daerah dan kemakmuran masyarakat."Logikanya, bagaimana potensi SDA bisa dioptimalkan, tanpa didukung SDM yang memadai. Jadi peningkatan SDM sangat penting diprioritaskan agar ke depan Solsel bisa mengejar ketertinggalan dari kabupaten lain di Sumbar. Untuk bisa menarik investor ke Solsel, SDM juga menjadi titik tumpu," sebut Tony yang juga sutradara dan produser film ini.
Atas dasar itu pula, Ketua Ikamas(Ikatan Masyarakat Solok Selatan) ini, ingin mengabdikan diri di kampung halaman untuk membawa Solsel ke arah lebih baik dengan memprioritaskan peningkatan SDM. Sebab, dia yakin, hanya dengan SDM yang mumpumi, potensi SDA Solsel bisa dioptimalkan pemanfaatannya dan investor tertarik berinvestasi.Tony menjelaskan, sekolah yang berorientasi kepada tenaga kerja siap pakai seperti SMK harus didirikan sesuai dengan potensi SDA Solsel. Semisal, SMK pertambangan, SMK pariwisata dan
lainnya. Apalagi sejauh ini, sekolah sejenis belum ada di Solsel. Padahal kehadiran SMK sangat urgen dan para lulusan SLTP, cukup banyak minat melanjutkan ke SMK.Dalam kerangka membangun Solsel lebih maju lagi, mantan Ketua OSIS SMA N Muara Labuh ini, mengungkapkan, sektor perkebunan yang menjadi andalan Solsel harus ditingkatkan dan dimaksimalkan hasilnya. Begitu juga sektor pertambangan dan sumber daya mineral juga harus dioptimalkan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberpihakan kepada rakyat.
"Ajak investor dalam dan luar negeri berinvestasi di Solsel. Dengan syarat menjaga lingkungan dan sosial budaya masyarakat serta berjelas-jelas sehingga baik investor, masyarakat dan daerah sama-sama untung. Tidak ada yang dirugikan," terangnya.Untuk mendatangkan investor bagi pendiri dan Sekjen DPP Appikando (Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Pindang Ikan Indonesia) ini, tidaklah sulit. Maklum Tony punya jaringan networking cukup luas. Aktif di Kadin pusat dan DPP REI.Bahkan bersinergi dengan perantau dan tiga tungku sejarangan (pengulu, alim ulama dan cadiak pandai), harus dilakukan dalam pembangunan Solsel ke depan.Selain itu Tony juga punya misi membangun Solsel lebih cepat dengan membuka dan mengembangkan potensi destinasi wisata yang ada. Ini dikerjasamakan dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan pengusaha swasta terkait sehingga Solsel bisa menjadi destinasi yang dilirik wisatawan. (pen)
Editor : Eriandi
