Masjid Raya Kita

×

Masjid Raya Kita

Bagikan berita
Masjid Raya Kita
Masjid Raya Kita

Ikonik benar, foto udaranya apalagi. Satu-satunya di dunia desain masjid seperti yang kita punya.Itulah Masjid Raya Sumatera Barat. Masjid raya bukan nama, tapi status, karena itu perlu diberi nama. Menurut sejumlah catatan, seperti ini status masjid itu:

Masjid Raya - Tingkat ProvinsiMasjid Agung - Tingkat Kabupaten/Kota

Masjid Besar - Tingkat KecamatanMasjid Jami - Tingkat Desa/Kelurahan.

Jika mantun, maka masjid kita yang juara dunia itu, belum bernama. Saya, sekadar mengulang-ulang, sudah pernah menyampaikan pada gubernur Sumbar, beri nama masjid itu dengan Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi. Usul ini dari awal sudah diusung oleh MUI Sumbar, disusul kemudian oleh Buya Masoed Abidin dan Ketua PW Dewan Masjid Sumbar, Prof Duski Samad serta sejumlah pihak lainnya.Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar, memberikan beberapa catatan perjalanan sejarah masjid tersebut. Seperti ini:

Ada 3 point penting yang harus dijawab MUI Sumbar ketika polemik setelah kemenangan design (masjid) yang sekarang.1. Apakah qubah adalah persyaratan bangunan masjid ?

2. ⁠Cemooh serba bugis sehingga melahirkan tambahan lengkungan atap sehingga menjadi seperti gonjong rumah gadang.3. ⁠berbagai ornamen termasuk kalimat tauhid arah ke mihrab yang sejajar dengan lutut dan catatan lainnya terkait toilet, tempat berwudhuk dan lainnya.

Jawaban MUI Sumbar menjadi pegangan Pemprov dalam rapat yang dihadiri oleh LKAAM, waki Padang dan juga bupati Tanah Datar.Sehingga Gubernur (Gamawan Fauzi) memerintahkan kontraktor pembangunan agar menyodorkan gambar design masjid terlebih dahulu ke MUI Sumbar sebelum diteruskan pembangunan.

Itu berlangsung sampai pergantian gubernur.Setelah gubernur berganti, proses itu tidak terjadi lagi sehingga muncul “bintang sudut enam” di teralis jendela masjid.

Ketika rapat itu pula Gubernur meminta MUI Sumbar mendiskusikan tentang nama tokoh yang akan dipergunakan sebagai nama masjid raya.Saya waktu itu menghadiri rapat mewakili ketum (alm. Prof. Nasrun Harun) karena beliau bertugas di jakarta sebagai Direktur Zakat.

Saat itulah MUI mengusulkan nama masjid Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi."Kalau memang nama Syaikh Ahmad Khatib Alminangkabawi itu dipakai pengganti masjid Raya Sumbar. Tentunya MUI Sumbar berterima kasih. Tetapi, janganlah menghilangkan jejak historis karena MUI Sumbar juga melalui proses ketika itu dalam mengusulkan nama tersebut,” Jelas Buya Gusrizal.

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini