Masker Leher

×

Masker Leher

Bagikan berita
Foto Masker Leher
Foto Masker Leher

Masker: Yang ketidak-tidak saja, tapi sudah terjadi. Kini malah dagu pakai masker. Hidung dan mulut dibiarkan terbuka. Dari dagu turun ke leher. Maka itulah masker leher.Yang dulu ketawa suka tutup mulut dengan tangan, sekarang bebas sudah, sebab mulut sudah tertutup. Doeloe kalau Anda kena flu dijamin segera menular, karena tak pakai masker. Dicoba berbaik hati, dibeli lalu dipasang, sebentar saja terasa napas sesak.

Flu lalu pindah pada orang lain. Saya sering jadi korban. Kini tak flu tak batuk, malah sehat, anda pakai masker. Tak ada sesak-sesak napas. Lancar jaya saja.Hari ini, masker memang sudah jadi gaya hidup. Bentuk dan warnanya beragam. Harga apalagi. Yang jual banyak, di darat maupun online dan harga murah.

Yang dulu bilang tak bisa pakai masker, sekarang terpaksa. Kacamata bisa berembun kalau tak pas memasangnya. Itu kalau Anda berkacamata. Saya saksikan banyak warna hitam buatan Korea. Masker kesehatan sudah jarang dipakai. Ada pula yang membuat sendiri.Masker menutupi hidung dan mulut, agar jangan berkeleperan lalu kena orang lain. Kalau ada wabah corona, orang lain itu sakit dibuatnya.

Kini sudah ada pula topi dengan plastik bening menutupi muka. Kalau tak pakai masker, aman-aman saja. Harganya juga murah. Mirip topi tukang las. Kini kita yang pakai itu.Dunia jungkir-balik. Jungkir balik di dunia, yang di atas ke bawah yang di bawah ke atas. Yang lazim jadi tak lazim, yang tak biasa jadi pakaian. Semua berubah dalam sekejap.

Masker ditalikan ke telinga, dua atau 4 tali. Dibuhul atau bukan. Begitu setiap orang, jika dia khawatir akan tertular. Setiap orang harus mengasumsikan, orang lain sakit.Selain masker, juga cuci tangan. Dulu mode sipatuang mencecah ke dalam kolam ikan saja, jika cuci tangan, kalau hendak makan. Kini? Jangan disebut, pakai sabun dan minimal 20 detik. Cuci tangan 20 detik itu, lama. Cobalah kalau tak percaya.

Jaga jarak, 1, 5 meter. Haha... ini lagi, yang ketidak-tidak saja, tapi demikianlah kenyataanya. Hidup berputar juga kesudahannya. Yang tak ada kini ada. Yang tak bersua sudah bertemu.Lalu, masker itu, yang sudah dipakai buang. Kalau dari kain, cuci. Lupa mencuci, pakai lagi. Dibuka sedikit dekat hidung, kemudian mulut, talinya tetap di telinga. Akhirnya masker nenutupi dagu. Maka jadilah masker dagu.

Masker mulut dan hidung jadi masker dagu, lalu masker leher. Hidup kadang lucu, ketika lain, perih. Ayo pakai masker.(*)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini