PAINAN – Sejumlah elemen masyarakat Kawasan Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan kecewa atas pernyataan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di media baru-baru ini, yang menyebutkan Gunung Padang lebih siap dibandingkan Kawasan Mandeh dalam menerima kehadiran investor.
Kekecewan itu disampaikan Pemuka Masyarakat Kawasan Mandeh, Irva Duva Basir, Rabu (22/3). Ia mengaku, pernyataan Nasrul Abit membuat masyarakat kecewa. Pihaknya menilai pernyataan orang nomor dua Sumbar itu akan berdampak tidak baik terhadap pengembangan Kawasan Mandeh ke depan, khususnya oleh investor.
“Ia pernah mengabdi selama 15 tahun di Pesisir Selatan. Bahkan, gencar mempromosikan Mandeh sebagai destinasi wisata. Hal itu telah mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah pusat memberikan perhatian terhadap Mandeh. Bahkan, kawasan yang dijuluki ‘sorga di selatan’ itu pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
Meskipun duduk sebagai wakil gubernur hendaknya tetap mencurahkan perhatian terhadap pembangunan Pesisir Selatan, terutama Kawasan Mandeh.
“Pemkab Pesisir Selatan diyakini tidak akan mampu mengembangkan Mandeh sendiri, tanpa adanya dukungan dari pemprov, pemerintah pusat, termasuk para investor, karena pengembangan kawasan wisata itu membutuhkan biaya besar,” ucapnya.
Hal senada disampaikan pemuka masyarakat lainnya, Afrizal Panungkek Rajo Indo. Menurutnya, masyarakat Mandeh siap menerima kehadiran investor baik dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan Kawasan Mandeh. Soal pembebasan lahan untuk kepentingan investasi tidak perlu diragukan, masyarakat dan Pemkab siap membantu.
Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan Bupati Hendrajoni yang memberikan perhatian serius terhadap pengembangan Kawasan Mandeh, sekaligus berupaya mendatangkan investor.
Dia menambahkan, Kawasan Mandeh telah dikunjungi presiden, anggota DPR RI, duta besar negara sahabat, penggiat pariwisata dalam dan luar negeri, termasuk investor. Hal itu diharapkan menjadi angin segar bagi pengembangan Mandeh ke depan. (son)
