[caption id="attachment_14933" align="alignnone" width="639"]
Komisi III DPRD Padang didampingi Wakil ketua DPRD Asrizal meninjau lokasi pembuangan limbah PT Teluk Luas di Tanjung Saba Lubeg. (Bambang)[/caption]
PADANG - Masyarakat RT 003 RW 002 Kelurahan Tanjung Saba, Lubuk Begalung mengeluhkan limbah yang dikeluarkan pabrik karet PT Teluk Luas. Akibat limbah tersebut, warga merasa tidak nyaman menggunakan air sungai yang sehari-hari mereka gunakan untuk mandi, cuci, kakus (MCK).Salah seorang tokoh masyarakat setempat Ilham menyatakan, limbah yang keluar dari saluran pabrik berupa limbah cair yang berwarna pekat dan berbusa dan menimbulkan bau yang tdk sedap. "Biasanya limbah itu keluar saat malam ataupun saat hujan lebat. Kalau siang atau hari-hari biasa, memang limbah yang keluar agak jernih," katanya.
Kedatangan masyarakat itu diterima komisi III DPRD Padang dipimpin Wakil Ketua Komisi Helmi Moesim.Akibat limbah tersebut, air sungai menjadi berwarna keruh akan merusak ekosistem yang ada dan tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh warga.
Wakil Ketua DPRD Padang Asrizal mengatakan pihaknya segera menindaklanjuti pengaduan itu dengan melakukan peninjauan ke lapangan.Sementara Wakil Ketua Komisi III Helmi Moesim menyatakan dari peninjauan di lapangan dilihat pihak perusahaan memang sudah melakukan pengolahan limbah. Namun itu bisa saja dilakukan saat dewan meninjau.manager lingkungan PT Teluk Luas Meri menyatakan pihaknya telah melakukan pengolahan limbah sesuai prosedur yang berlakua. "Bahkan kami secara rutin tiap bulan mwngirimkan sampel air untuk diuji. Jaei apa yang dikadukan masyarakat itu tidak benar" katanya. (Bambang)
Editor : Eriandi, S.Sos
