Megawati: 2016 Tahun Konsepsi dan Strategi

×

Megawati: 2016 Tahun Konsepsi dan Strategi

Bagikan berita
Foto Megawati: 2016 Tahun Konsepsi dan Strategi
Foto Megawati: 2016 Tahun Konsepsi dan Strategi

[caption id="attachment_22714" align="alignnone" width="600"]Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (antara) Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (antara)[/caption]JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Magawati Soekarnoputri menyatakan bahwa tahun 2016 meruakan tahun untuk menemukan kembali konsepsi dan strategi dalam mewujudkan Trisaksi yang menjadi tujuan partai berlambang kepala banteng.

"Mewujudkan Trisakti merupakan tujuan, sekaligus arah perjuangan kita," kata Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Rakernas I serta peringatan ulang tahun ke-43 PDI Perjuangan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu.Pembukaan Rakernas I PDI Perjuangan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan wakil Presiden Try Sutrisno, para menteri kabinet kerja, para pimpinan lembaga negara, para pimpinan partai politik, serta kader PDI Perjuangan.

Menurut Megawati Soekarnoputri, penjabaran konsepsi Trisakti tersebut, sesungguhnya telah disusun oleh para pendiri bangsa, melalui "Pola Pembangunan Nasional Semesta dan Berencana"."Suatu pola menuju Indonesia Raya, yaitu Indonesia yang masyarakatnya adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Presiden Republik Indonesia ke-5 ini menambahkan, pola pembangunan ini sekaligus merupakan pengejawantahan dari semangat dan jiwa UUD 1945, yaitu jiwa yang tegas, tepat, tidak ragu-ragu, serta terang, tidak samar-samar.Megawati menegaskan, Indonesia merupakan satu negara kesatuan dan negara kebangsaan republik yang demokratis dari Sabang sampai Merauke.

"Indonesia saat ini menerapkan otonomi daerah, tapi Indonesia bukanlah Negara Federal," katanya.Megawati mencermati, bahwa perkembangan pelaksanaan otonomi daerah dan pemilihan kepala daerah (Pilkada), terlihat adanya realitas yang perlu kita cermati bersama.

Ia menggambarkan Indonesia, ibarat lukisan yang ada dalam satu bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)."Lukisan itu bukanlah bagian dari satu kanvas utuh, tapi seperti pazel-pazel yang tidak bisa sungguh-sungguh bersatu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena konsep dan strategi pembangunan yang dijalankan di tiap daerah berangkat dari visi misi yang berbeda beda," katanya.

Menurut dia, setiap kabupaten, kota, dan provinsi di Indonesia, berbeda-beda, dan bahkan sering terjadi perbedaan kebijakan antara daerah pusat."Marilah kita renungkan kembali, inikah yang disebut NKRI)," katanya.

Rakernas I PDI Perjuangan diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, pada 10-12 Januari 2016.(*/lek)Sumber: antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini