Mengkhawatirkan, Positity Rate Sumbar Tembus 16 Persen

×

Mengkhawatirkan, Positity Rate Sumbar Tembus 16 Persen

Bagikan berita
Foto Mengkhawatirkan, Positity Rate Sumbar Tembus 16 Persen
Foto Mengkhawatirkan, Positity Rate Sumbar Tembus 16 Persen

PADANG - Angka positivity rate (PR) Covid-19 Sumbar, tembus 16 persen. Angka ini naik dibanding beberapa waktu belakang dengan kisaran 5 hingga 8 persen. Ini PR tertinggi di Sumbar, sepanjang corona melanda dunia."Hari ini saya ingin sampaikan bahwa untuk pertama kali positivity rate di Sumbar tembus diangka 16 persen. Beberap waktu sebelumnya PR Sumbar berkisar 5-8 persen," kata Tenaga Ahli Bidang Penanganan Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, Dr. Andani Eka Putra, dalam grup Kawal Covid Sumbar, Minggu (18/4).

Dijelaskannya, PR Sumbar di level 16 persen artinya ada 16 orang positif dari setiap 100 orang yang diperiksa. Angka ini terbesar di Sumbar sejak era pandemi. Di sisi lain dia makin kuatir karena saat ini sedang berlangsung bulan suci Ramadan. Di mana kebiasaan buka bersama dan pelaksanaan protokol yang lemah, ditambah capaian vaksin umum rendah, akan memicu penambah kasus positif Covid-19."Akumulasi ini berisiko besar bagi kita di Sumatera Barat, jika tidak kita antisipasi dengan baik. Semoga ada solusi yang bagus untuk peningkatan PR 16 persen," terang dia.

Saat ini rasanya kata Andani, tidak perlu retorika protokol. Dia akan mengusulkan ke pimpinan daerah agar, untuk memberi sanksi untuk ASN dan pekerja kantoran yang tidak memakai masker."Lakukan sidak oleh satgas. Datangi kantor pemerintahan, jika ditemukan ASN yang tak bermasker, kasih sanksi. Untuk kantor swasta yang tidak patuh, akan diminta tutup. Rumah makan harus melaksanakan protokol, 1 meja hanya diisi setengah dari kapasitas. Tidak patuh akan ditutup," tegasnya.

Kemudian, katanya satgas masjid harus diperkuat. Masjid yang tidak menggunakan protokol akan diberikan sanksi. Untuk buka bersama mungkin diizinkan denga setengah dari kapasitas tempat. Rasio tracing idealnya 1:15-20, itu harus dipastikan berjalan, apalagi ada kabijakan Babinsa dan Babinkamtibmas. Penguatan satgas desa dan shelter desa untuk isolasi."Masih banyak usulan yang lain, tapi perlu dikawal semua proses itu berjalan atau tidak," ujarnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal pun bersuara, penyebaran covid saat ini lebih dominan di perkampungan dibanding kota."Pertambahan kasus positif Covid-19 sekarang lebih tinggi dari kesembuhan. Kondisi ini akan berakibat dengan meningkatnya hunian rumah sakit untuk pasien covid. Jumlah nakes dalam perawatan  juga banyak.

Sekarang juga muncul cluster-cluster baru akibat lemahnya pengawasan pelaksanaan protokol Covid-19," terang dia.Disebutkannya, sesuai arahan Gubernur Sumbar didampingi Wagub sumbar dengan bupati dan walikota dalam rapat evaluasi Covid-19, Sabtu 17 April 2021 di Auditorium Gubernuran, diharapkan Kab Kota lebih memperketat pelaksanaan Perda sumbar No. 6 tahun 2020 tentang AKB dengan melibatkan semua institusi informal yang ada di daerah masing-masing. (yuke)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini