Menikmati Sajian Musik Minangkabau ala Talago Buni

×

Menikmati Sajian Musik Minangkabau ala Talago Buni

Bagikan berita
Foto Menikmati Sajian Musik Minangkabau ala Talago Buni
Foto Menikmati Sajian Musik Minangkabau ala Talago Buni

[caption id="attachment_52776" align="alignnone" width="650"] Talago Buni. (*) Talago Buni. (*)[/caption]PADANG - Jangan hanya selalu mendengar lagu populer kekinian saja. Nikmati juga musik Minangkabau. Dengarkan, rasakan bedanya. Musik Minangkabau amat kaya. Sekarang digemari penikmat musik dari berbagai negara. Mereka menyebutnya sebagai musik "sufistik" yakni musik spiritual, perasaan dan kebatinan.

Ingin mendengarkannya? Grup musik "Talago Buni" akan mengadakan penampilan musik yang berakar ke musik Minangkabau ini, Jumat-Senin (12-15/5) nanti. Mereka menciptakan komposisi musik yang diimprovisasi dan digubah dari musik Minangkabau. Selain juga disesuaikan dengan perkembangan zaman.Musisi Jepang juga akan tampil dengan karya mereka. Total ada 6 komposisi musik dimainkan. Masing-masing dua dari Talago Buni dan musisi Jepang, Katsu Mizumachi-Miho Lg (KURIstudio). Lalu dua komposisi lagi merupakan kolaborasi keduanya.

Penampilan itu dikemas dalam acara "Serial Lapiak Budaya Minangkabau 2". Acaranya digelar pada tiga tempat, yakni ISI Padang Panjang, Jumat (12/5), Rumah Gadang Nagari Paninjauan, Danau Maninjau, Sabtu (13/5), Komunitas Tanah Ombak, Padang, Minggu (14/5) dan  FBS, Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (15/5).

Direktur Talago Buni, Edi Utama mengatakan acara itu memang bukan yang pertama kalinya. Februari lalu serial pertamanya digelar. Selain itu, Talalgo Buni sudah sering menyuguhkannya pada banyak pentas-pentas di berbagai negara, terakhir di Eropa. Dalam waktu dekat akan tampil pula di India.Edi menjelaskan Talago Buni sengaja menggelar penampilan "Serial Lapiak Budaya Minangkabau 2" ini untuk menggemakan kembali musik Minangkabau. Mirisnya, menurut Edi, musik Minangkabau sangat jarag dinikmati oleh masyarakatnya sendiri.  Padahal banyak orang asing yang sangat mengapresiasi dan menyukai musik Minangkabau.

"Saat orang asing memuji musik Minangkabau, masyarakat Minang malah lebih suka dengar lagu-lagu populer," ujarnya, Jumat (5/5).

Padahal, kata dia, musik Minangkabau sangatlah kaya. Musiknya sangat memungkinkan untuk digubah dan diimprovisasi ulang. Sehingga menghasilkan komposisi-komposisi baru yang amat kaya dan tetap berakar pada musik khas Minangkabau.Jenis musik ini, kata dia, sangat berbeda dengan musik lain yang cenderung lebih kaku dan membatasi ruang untuk digubah dan diimprovisasi lebih bebas. Contohnya musik klasik yang sudah dipagar dengan aturan-aturan baku.

"Hasil gubahan, kreativitas dan improvisasi dari musik Minangkabau inilah yang nanti akan kami tampilkan," ujarnya.Selain itu, musik Minangkabau juga menjadi lebih kaya karena membuka ruang yang luas untuk apresiasi para pendengarnya. Mereka bisa bebas mengartikan musik yang mereka dengar itu sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan. Aliran musik ini, secara internasional dimasukkan dalam kategori musik sufistik, yakni musik spiritual, perasaan dan kebatinan.

Talago Buni sangat berharap setelah acara penampilan musik ini digelar, semakin banyak masyarakat Sumatera Barat yang mengapresiasi musik Minangkabau. Dia berharap banyak masyarakat yang mendengar jenis musik ini. Selain juga banyak yang berkreativitas dan berimprovisasi menciptakan komposisi musik baru yang berakar pada Musik Minangkabau."Kami bayangkan pula nanti akan banya pentas musik Minangkabau di Sumbar," ujarnya.

Agar tujuan itu tercapai, acara ini pun sengaja digelar langsung di pusat-pusat komunitas dan masyarakat. Yakni di Isi Padang Panjang, Rumah Gadang Nagari Paninjauan, Danau Maninjau, Komunitas Tanah Ombak dan UNP. Bukan hanya penampilan musik, diskusi juga akan berlangsung. Sehingga nanti musik dan apresiasinya langsung dirasakan masyarakat lebih luas.

Edi bercerita banyaknya masyarakat yang mengapresiasi "Serial Lapiak Budaya Minangkabau 1" yang digelar pada Februari lalu. Talago Buni dinilai berhasil memberikan spirit baru dalam musik Minangkabau yang sudah lama stagnan."Kami berharap spirit ini menular dan nanti akan semakin banyak penggiat  dan penikmat musik Minangkabau di Sumbar," ujarnya. (Septri Lediana Lanis)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini