Menkeu Sri Mulyani Janji Urus Gambir dan Semen

×

Menkeu Sri Mulyani Janji Urus Gambir dan Semen

Bagikan berita
Foto Menkeu Sri Mulyani Janji Urus Gambir dan Semen
Foto Menkeu Sri Mulyani Janji Urus Gambir dan Semen

[caption id="attachment_65947" align="alignnone" width="650"] Menkeu Sri Mulyani bersama Pemred Singgalang Khairul Jasmi (ist)[/caption]JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat persoalan ekspor gambir dan kayu manis yang selama ini terbaikan. Ia juga berjanji akan menyigi masalah pestisida sehingga rakyat bisa tertolong. Selain itu kepadanya juga dilaporkan tak terserapnya 30 juta ton semen sepanjang 2017.

"Saya akan pelajari ini segera, terima kasih informasinya," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani kepada SINGGALANG, Sabtu (31/3). Sebelumnya dalam acara temu ramah dengan Forum Pemred, Rabu pekan lalu, Menkeu menyebut, pemerintah harus menggenjot ekspor.Saat ini pemerintah memiliki berbagai upaya khusus untuk meningkatkan nilai ekspor. Yang terpenting menyederhanakan aturan regulasi.

Upaya khusus katanya, melakukan berbagai macam simplifikasi pengurangan beban regulasi. Dengan demikian private sektor bisa ikut melaksanakan investasinya dengan beban seminimal mungkin.Kepada Menkeu disampaikan, ekspor gambir Indonesia terbesar dari Sumatera Barat, sisanya dari Sumsel dan Bengkulu. Dengan 80 persen asal Sumbar, Indonesia mengekspor gambir per tahun rata-rata 8 ribu ton. Pasar utamanya India.

Sayang, pemerintah seolah tidak hadir, sehingga gambir Sumbar transit dulu di Singapura, atau pedagang India langsung terjun ke provinsi ini. Menkeu berjanji akan mempelajari hal tersebut. Demikian juga dengan kayu manis, yang penghasil utama dunia tak lain Sumbar dan Kerinci, juga nyaris tidak diurus pemerintah.Kepada Menkeu juga dilaporkan beban berat petani bukan oleh pupuk tapi pestisida. Pabrik pestida statusnya PMA, semua bahan baku diimpor, hanya air yang dari Indonesia. Harga pestisida naik minimal 10 persen setiap tahun.

Kondisi ini menyebabkan margin petani semakin kecil bahkan sering rugi akibat pasar yang liar. Hal serupa juga terjadi pada bibit jagung yang diimpor yang harganya 300 persen dari harga sebenarnya.Meski disebut kelebihan produksi, sebenarnya jika 2017 adalah tahun infra struktur, maka semen pasti laris. Kenyataannya, 30 juta ton semen tidak terserap pasar. "Kebijaksanaan pemerintah tidak mix Bu Menteri," kata Singgalang. "Saya akan pelajari," kata dia.

Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan anggota Forum Pemred Indonesia di kantornya, guna saling tukar informasi tentang kemajuan ekonomi Indonesia saat ini.Ia melihat dana desa Rp60 triliun yang digulirkan akan mampu menggerakkan ekonomi pedesaan dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Uang sebanyak itu, katanya harus dimanfaatkan maksimal. (kj)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini