TUAPEJAT – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Edi Sukarni mengatakan daerah tersebut diusulkan akan menjadi pusat maritim wilayah barat Pulau Sumatera.
“Hal itu sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) dalam tahun ini, tinggal rencana pengelolaan dari pusat bagaimana Mentawai bisa menjadi pusat maritim wilayah barat Pulau Sumatera,” katanya di Tuapejat, Kamis (7/1).
Selain memiliki hutan mangrove yang paling luas di Pantai barat wilayah Sumatera, Kabupaten Kepulauan Mentawai juga memiliki potensi sumber daya laut yang cukup banyak serta daerah itu juga cocok untuk dijadikan semacam laboratorium penelitian hasil laut untuk Samudera Hindia.
Mangrove yang ada didaerah itu juga layak untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi objek wisata hutan mangrove yang saat ini masih terjaga, dan dipelihara dengan baik yang melibatkan masyarakat lokal.
“Itu salah satu andalan Mentawai yang bisa dijadikan sebagai pusat maritim wilayah barat Pulau Sumatera, disamping itu ada beberapa potensi lainnya untuk bisa menunjang usulan tersebut, seperti wisata diving (menyelam) dan surfing,” katanya.
Ia menyebutkan, untuk lokasi diving, Mentawai memiliki 32 lokasi penyelaman dengan pemandangan bawah laut yang indah dan tidak kalah dibandingkan dengan daerah lain. Sementara untuk surfing daerah tersebut memiliki 57 titik surfing dengan ombak yang bagus untuk olahraga tersebut. (aci)
