Menuju DPRD Sumbar, 17 Mantan Kepala Daerah Mencaleg

×

Menuju DPRD Sumbar, 17 Mantan Kepala Daerah Mencaleg

Bagikan berita
Foto Menuju DPRD Sumbar, 17 Mantan Kepala Daerah Mencaleg
Foto Menuju DPRD Sumbar, 17 Mantan Kepala Daerah Mencaleg

[caption id="attachment_43739" align="alignnone" width="650"] Gedung DPRD Sumbar (net)[/caption]PADANG - Ada 17 mantan kepala daerah di Sumbar, maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD Sumbar pada Pileg 2019. Mereka bertarung di berbagai parpol dengan harapan terpilih menjadi wakil rakyat dan berkiprah kembali. Bagaimana peluang mereka?

Dari data daftar bakal calon legislatif (bacaleg) untuk DPRD Sumbar yang didapatkan Singgalang, ke-17 mantan kepala daerah itu, mulai bupati, walikota, wakil bupati dan wakil walikota. Mereka ada yang berada di dapil 'neraka' dan ada pula sesama mereka 'adu garobak' di dapil yang sama hingga parpol yang sama.Di dapil 2 (Padang Pariaman dan Pariaman), tiga mantan kepala daerah maju dari tiga parpol. Mereka adalah Mahyuddin yang maju lewat Gerindra. Mantan Walikota Pariaman ini baru saja kalah di Pilkada Pariaman, 27 Juni lalu. Dia memang diusung koalisi Gerindra dan PKS.

Muluskah menuju DPRD Sumbar? Belum tentu, karena mantan Wabup Padang Pariaman, Damsuar juga ikut nyaleg dengan kereta PDI-P. Begitu pula dengan mantan Wabup Padang Pariaman lainnya, Martias Mahyudin maju dengan kendaraan Golkar. Tiga mantan kepala daerah ini akan rebutan dengan enam petahana. Sedangkan jatah kursi di dapil 2 ini, hanya tujuh.Keenam petahana tersebut adalah Darmon (PAN), Endarmy (NasDem), Siti Izzati Idris (Golkar), Zalman Zaunit (PPP), Nurnas (Demokrat) dan Jasma Jusni (Gerindra). Seorang lagi, Komi Chaniago (PBB) bertarung lewat jalur DPD RI.

"Cukup alot juga di dapil ini. Tapi Insyaallah, Gerindra bisa mendapatkan dua kursi. Ini target kita. Apalagi di akar rumput tingkat penerimaan masyarakat pada Gerindra makin tinggi," kata Sekretaris Gerindra Sumbar, Desrio Putra.Di dapil 3 (Agam dan Bukittinggi), ada empat mantan kepala daerah nyaleg. Mereka adalah Ismet Amzis (mantan Walikota Bukittinggi), Syafrudin Arifin (mantan Wabup Agam), Ardinal Hasan (mantan Wabup Agam) dan Irwan Fikri (mantan Wabup Agam).

Enam petahana yang kembali maju, Nofrizon (Demokrat), Ismunandi Syofyan (Gerindra), Armiati (Hanura), Rafdinal (PKS), Murdani (NasDem). Khusus Martias Tanjung tetap maju tapi beralih parpol dari PPP ke Partai Garuda. Sedangkan Guspardi Gaus (PAN) maju untuk DPR RI dan Aristo Munandar (Golkar) tidak maju lagi.Di Dapil 4 (Pasaman dan Pasaman Barat) ikut nyaleg Benny Utama (mantan Bupati Pasaman) dengan kendaraan Golkar, lalu Risnawanto (mantan Wabup Pasbar) dengan PDI-P. Di Dapil 1 (Padang), hanya satu yang maju yaitu Yusman Kasim (mantan Wawako Padang).

Tidak kalah sengitnya adalah di Dapil 5 (Payakumbuh dan Limapuluh Kota), karena tiga mantan kepala daerah maju, masing-masing Suwandel Mukhtar (mantan Wawako Payakumbuh) lewat NasDem, Benny Mukhtar (mantan Wawako Payakumbuh) lewat PBB dan Asyirwan Yunus (mantan Wabup Limapuluh Kota) lewat Hanura.Mereka akan bersaing dan berpacu dengan lima petahana seperti Yulfitni Djasiran (Golkar), Darman Saladi (Demokrat), Erman Mawardi (PAN), Irsyad Syafar (PKS), Supardi (Gerindra) untuk memperebutkan enam kursi. Belum lagi dengan sejumlah anggota DPRD Limapuluh Kota dan Payakumbuh yang mencoba naik kelas.

Di dapil 6 (Sawahlunto, Padang Panjang, Tanah Datar, Sijunjung dan Dharmasraya) yang memperebutkan 11 kursi, hanya dua mantan kepala daerah yang maju. Mereka adalah Ismed (mantan Wawako Sawahlunto) yang baru saja kalah pada Pilkada 29 Juni dan Erizal Ridwan (mantan Wawako Sawahlunto). Ismed dengan PKPI dan Erizal dengan PDI-P.Mereka bersaing dengan 11 petahana yaitu Hendra Irwan Rahim dan Marlina (Golkar), Arkadius dan Liswandi (Demokrat), Bukhari (PAN), Iradditilah (PPP), Widayatmo (PKS), Darmawi (Gerindra), Evel Murfi (NasDem), Rizanto Algamar (PDI-P) dan Marlis yang pindah dari Hanura ke PAN.

Di Dapil 7 (Solok, Kab. Solok dan Kab. Solsel) ada Irzal Ilyas (mantan Walikota Solok) dengan Demokrat dan Nurfirmanwansyah (mantan Wabup Solsel) dengan PKS.Mereka juga akan bersaing dengan para petahana seperti Sabrana (Gerindra), Irwan Afriadi (NasDem), Ahmad Rius (PAN), Asrul Tanjung (Demokrat) dan Algazali yang pindah dari PPP ke PAN.

Di dapil 8 (Pessel dan Mentawai) tidak ada mantan kepala daerah yang maju. Hanya adik Wagub Nasrul Abit yang maju melalui Gerindra, Muchlis Yusuf Abit. Nasrul Abit memang Ketua Gerindra Sumbar, tapi Muchlis Yusuf lebih dahulu bergabung dengan Gerindra.Di dapil 4 (Pasaman dan Pasaman Barat), istri Bupati Pasaman Barat Syahiran, Yunisra Syahiran juga maju untuk DPRD Sumbar dengan kendaraan Gerindra. Yunisra kini, anggota DPRD Pasaman Barat.

Lebih hebat lagi di dapil 2 (Padang Pariaman dan Pariaman). Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menempatkan anaknya, Muhammad Ikhbal sebagai caleg nomor urut 1 dari PAN. Selain Bupati, Ali Mukhni juga Ketua DPW PAN Sumbar.Ketua TP PKK Tanah Datar, Emi Irdinansyah juga maju untuk DPRD Sumbar melalui NasDem. Begitu pula isteri walikota Padang Harneli maju untuk DPRD Padang dari PKS. Bedanya dengan Muchlis Yusuf, Yunisra dan M. Ikhbal, dua ketua PKK ini tidak berada pada nomor urut 1. Tembuskah mereka sampai ke gedung DPRD Sumbar? Entahlah. (pendi)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini