Minang Senior Citizen Club Berdiri di Sydney Australia

×

Minang Senior Citizen Club Berdiri di Sydney Australia

Bagikan berita
Minang Senior Citizen Club Berdiri di Sydney Australia
Minang Senior Citizen Club Berdiri di Sydney Australia

[caption id="attachment_22091" align="alignnone" width="647"]Para orang tua yang merantau di Sydey  mendirikan Minang Senior Citizen Club. (*) Para orang tua yang merantau di Sydey mendirikan Minang Senior Citizen Club. (*)[/caption]SYDNEY -  Lebih dari 100 orang tua perantau Minang berkumpul di Punchbowl Community Center, Sydney Australia meresmikan organisasi  “Minang Senior Citizen Club” dengan moto “Teman Anda di hari tua – growing old together”, Minggu 20 Desember 2015 lalu.

Keberadaan orang tua-tua perantau Minang di Australia, dimanjakan oleh Pemerintah Australia. Umpanya, orang tua mau jalan kemanapun naik transport umum, seperti kereta api (train), bus kota, ferry cukup hanya membayar 2.50 dollar Australia. Begitu juga untuk menikmati fasiltas kesehatan dan lainnya. Hal ini sangat mungkin karena kondisi keuangan negara Australia yang mencukupi, dan jumlah penduduk yang rendah atau tidak banyak. Negara Australia merupakan sebuah benua itu hanya berpenduduk sekitar 25.000.000 jiwa.Meskipun hidup dimanjakan pemerintah, sebagai perantau, para orang-orang tua itu tetap merasa ada yang selama ini hilang dalam kehidupan mereka, yaitu warung kopi dimana mereka bisa “maota awak samo awak”. Untuk menyiasati itu, beberapa orang dari para perantau Minang senior itu membuat wadah untuk berkumpul, bersilahturahmi, bercerita, curhat dengan teman-teman sebaya mereka.

Menurut Iskandar Harun, salah seorang penggagas Minang Senior Citizen Club, maota awak samo awak ini sangat dibutuhkan untuk menghilangkan kejenuhan dan kesepian. Mungkin dari orang-orang tua yang sedikit mengerti teknologi bisa mencapai dunia luar dengan internet umpamanya, tapi tidak bagi yang tidak familiar dengan teknologi.“Alhamdulillah kami berhasil mengumpulkan sebagian dari mereka untuk acara pertama dengan undangan hanya melalui media sosial saja,” tambah Iskandar yang sudah berusia 80 tahun itu..

Acara pertama digelar dengan minim pidato. Tidak ada kata-kata nasehat, dan sisa waktu hanya untuk maota sembari mencicipi hidangan dengan hiburan lagu-lagu nostalgia Minang. Berbagai acara tradisional Minang sudah disusun untuk pertemuan berikutnya. Umpama piknik bersama, senam pagi, diskusi agama, dan pemeriksaan kesehatan.Iskadar juga mengatakan pada kesempatan berikutnya setiap anggota diupayakan untuk lebih banyak buka suara, bukan hanya pendengar pasif. (arief)

  

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini